JAKARTA – Harga udang yang sempat anjlok drastis pada Pemilu Presiden (Pilpres) dan Pemilu Legislatif (Pileg) yang lalukemarin sampai di harga Rp 30 ribuan per kilogram.
Namun, sekarang pasca Pilpres dan Pileg harga udang terus mengalami kenaikan dengan kisaran Rp71.500 – Rp90.000 per kilogram. Demikian disampaikan Lutfi Adhiansyah, Chief Executive Officer (CEO) dan Founder PT Ammana Fintek Syariah di Jakarta, Jumat (29/11/2019).
Lutfi pada Minggu (24/11/2019) menggelar panen udang bersama CV Mina Ceria Nusantara di tambak di Desa Batangsari, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Panen raya diselenggarakan selama tiga hari, yaitu pada 4, 22 dan 23 November 2019 setelah budidaya udang berlangsung selama 92-112 hari.
Kendati demikian, Lutfi menjelaskan, harga udang bervariasi dan fluktuasi. Untuk harga terakhir ini, tiap ukuran udang dengan kisaran Rp71.500 – Rp 90.000 per kilogram.
Lutfi mengakui untuk panen raya kali ini, mengalami pendapatan bersih keuntungan 2 – 5 persen. Hal ini dikarenakan masa panen yang sebelumnya enam bulan sekali, sekarang bisa dicapai empat bulan sekali dalam setahun. Hal ini dikarenakan lapisan bawah tambak yang diperbaharui dan lebih modern.
“Bisnis udang adalah bisnis air. Kalau kita berhasil mengelola PH air dengan baik, maka akan dicapai hasil yang bagus. Dan sebaliknya, jika kita kurang bisa mengelola PH air nya, hasilnya akan jauh dari harapan,” ujarnya.
Ia menambahkan tambak udang yang dikelolanya mempekerjakan sebanyak 15 karyawan yang mayoritas penduduk asal daerah setempat.
Lutfi menambahkan, estimasi pendapatan total dari panen raya ini sebesar Rp600 juta. “Secara keseluruhan, produksi siklus ini mencapa total sebanyak 9.874,35 kg; dengan pendapatan keseluruhan mencapai Rp656 juta.” imbuh Lutfi.
Ia menambahkan hasil panen raya kali ini sebanyak 7.141,85 kg dari delapan kolam yang ada di tambak ini. Ukuran udang berkisar antara 47-32 ekor/kg atau setara 21-31 gram/ekor. (johara/win)