JAKARTA – Deputi Direktur Bidang Humas & Antar Lembaga Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan atau kini disebut BPJAMSOSTEK Irvansyah Utoh Banja, menyatakan instansinya telah menyusun roadmap investasi.
“Sudah, kami BPJAMSOSTEK telah menyusun roadmap investasi sesuai permintaan BPK (badan pemeriksa keuangan RI). Termasuk pengelolaan properti Investasi dengan fokus optimalisasi aset properti secara efisien dan memperhatikan unsur kehati-hatian serta potensi return yang optimal,” ujarnya, Jumat (29/11/2019).
Dijelaskan Utoh Banja, bentuk yang diterima peserta dari pengelolaan investasi dalam bentuk manfaat 4 program. Program jaminan hari tua, misalnya, BPJAMSOSTEK memberikan hasil pengembangan JHT minimal sama dengan rata-rata tingkat suku bunga deposito bank pemerintah sesuai regulasi.
Manfaat JHT lain, lanjutnya, diberikan dalam bentuk Manfaat Layanan Tambahan (MLT) yaitu program perumahan bekerjasama dengan 4 Bank Pemerintah.
“Sampai dengan Oktober 2019, program MLT yang sudah disalurkan untuk peserta mencapai sekitar 5600 rumah dengan nilai mencapai Rp1 triliun,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan Sekjen Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia, Timboel Siregar, menilai pekerja belum merasakan manfaat langsung investasi dari iurannya yang disimpan BPJS TK/ BPJamsostek.
“Investasi properti, misalnya, perumahan untuk pekerja belum banyak dirasakan pekerja anggota BPJS TK. Dan, hal itu yang harus ditingkatkan sesuai catatan audit BPK 2018,” ujarnya. poskotanews.com, Kamis (28/11/2019).
Sebelumnya, Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester II/2018 (IHPS) BPK menyebut BPJS TK berpotensi kehilangan penerimaan akibat kebijakan berinvestasi. “.. antara lain enam properti investasi berupa tanah belum dimanfaatkan, sehingga belum memberikan pendapatan atau hasil investasi. Untuk itu BPJS TK disarankan menyusun roadmap investasi…” terang IHPS II/2018 BPK RI. (rinaldi/tri)