INI lagi, kisah lelaki seniman (senang istri teman). Budi, 30, sudah lama mengincar Santi, 30, bini Dwi, 33, yang memang cantik. Dan kesempatan itu datang saat Dwi ngobrol di rumah tetangga. Santiarti yang sudah tidur, langsung digauli Budi. Santiarti baru sadar telah kebobolan, ketika skor kadung 1-0.
Kebanyakan orang mengira, seniman adalah orang yang suka mondar-mandir ke TIM, pakaian seadanya, tidur sekenanya, tapi karya seninya mengguncang dunia.
Tapi di jaman now, seniman bisa juga berarti : senang istri teman. Ini banyak terjadi. Karena terdorong oleh nafsu, biar punya teman sendiri, disikat juga. Soal bekas orang, bodo amat, yang penting rasanya Bung!
Budi warga Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan, juga termasuk seniman yang tak pernah pameran dan pegang kuas cat minyak. Dia teman sekerja dengan Dwi, sehingga wajar saja Budi sering main ke rumah. Tapi ternyata kunjungan itu merupakan kunjungan politik, karena ada udang di balik bakwan.
Diam-diam Budi naksir Santi istri Dwi. Ceweknya memang cakep abis. Bodi seksi menggiurkan, wajah juga cantik nan anggun. Andaikan dibawa ke Jakarta dan ketemu produsen sinetron, bisa jadi Santi dipoles agar menjadi bintang sinetron yang berseri sampai sejuta episode.
Asal melihat Santi, otak Budi langsung ngeres. Tapi melihat penampilannya, Budi merasa kurang pede untuk bisa menaklukkan bini Dwi dalam satu putaran, meski pakai taktik SARA sekalipun. “Udah Bleh, begitu ada peluang langsung sikat saja!” kata setan memberi semangat.
Beberapa malam lalu Budi main ke rumah Dwi, kemudian mereka berdua ngopi-ngopi di warung tak jauh dari rumah. Ketika teman yang lain nimbrung, jadi semakin asyik diskusi tersebut, sementara Dwi terkesan menjadi narasumber andaikan sebuah seminar untuk menghabiskan sisa APBD.
Di sinilah Budi pamitan dengan alasan ada yang perlu dibereskan di rumah. Padahal aslinya dia malah menyelinap ke rumah Dwi dan langsung masuk ke kamar Santi yang memang tak dikunci. Kebetulan sudah tertidur pulas. Dapat serangan mendadak, karena dikira suami, dilayani saja sambil terus terkantuk-kantuk.
Tapi lama-lama Santi sadar, gaya permainannya kok beda dengan suaminya, yang tradisional dan konservatif. Ditambah bau keringatnya yang beda, dia mencoba membuka mata, lho…..kok Budi teman suami? Langsung saja dia menendang dada Budi sampai terjengkang. “Tolong, ada maling!” teriak Santi histeris.
Peserta diskusi pun kaget, mereka berbondong-bondong ke rumah Dwi. Sambil menangis Santiarti mengaku habis digauli oleh Budi. Maka Dwi pun segera lapor ke Polsek Balangan dan Budi pun ditangkap. Dalam pemeriksaan dia mengakui, sudah lama mengincar Santi, tapi baru sekarang tercapai.
Kalau Santiarti tak segera tahu, skor tak hanya 1-0, bisa lebih karena Budi pasti minta perpanjangan waktu 15 menit. (gunarso ts)