Monday, 09 December 2019

Kinerja Kontraktor Buruk, Warga Keluhkan Pembangunan Saluran Air

Minggu, 8 Desember 2019 — 20:28 WIB
Keluhan warga atas perbaikan saluran air di jalan Komodor, Halim. (Ifand)

Keluhan warga atas perbaikan saluran air di jalan Komodor, Halim. (Ifand)

JAKARTA – Proyek perbaikan saluran air di wilayah Jakarta Timur yang dikerjakan saat ini, kerap dikeluhkan warga. Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) menyebut masalah itu muncul akibat kontraktor yang buruk dalam melaksanakan pekerjaan.

Kasudin SDA Jakarta Timur, Santo mengatakan, keluhan warga atas proyek saluran air selama ini karena kontraktor yang terpilih sebagai pemenang proyek berkinerja buruk. Pasalnya, kontraktor yang dipilih itu didapat dari e-katalog.

“Ada 35 perusahaan di e-katalog. Dari 35 perusahaan ada sekitar 40 persen lah yang kinerjanya tidak maksimal,” katanya, Minggu (8/12/2019).

Menurut Santo, keluhan warga yang kerap terdengar adalah tumpukan tanah depan rumah warga bukan karena lemahnya pengawasan. Namun ia mengklaim jajarannya selalu turun ke lokasi memantau pengerjaan proyek agar sesuai rencana anggaran biaya (RAB) dan tak dikeluhkan warga. “Sudah sering kami peringatkan, cuma masih saja keluhan itu muncul,” terangnya.

Santo menyebut proyek saluran air yang keseluruhannya ditarget rampung 15 Desember, bermasalah karena adanya pergantian mandor. Salah satu contohnya adalah proyek saluran air di Kelurahan Pisangan Baru yang selama pengerjaan sampai tiga kali berganti mandor. “Hampir semua masalah terjadi di mandor, jadi pengerjaannya lambat,” terangnya.

Meski tak menyebut ada berapa kontraktor yang di blacklist, namun Kasudin tak menyebut berapa jumlah pastinya. Ia hanya menyinggung bakal meminta rekomendasi konsultan sebelum melakukan black list dan masalah pembayaran ke pihak ketiga. “Kalau tidak mencapai target penyelesaian, kami hanya bayar sesuai progresnya saja,” tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, perbaikan saluran air di Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur, terbengkalai. Akibatnya, warga harus patungan untuk menyelesaikan pembangunan saluran air yang ada di tiga RT tersebut.

Patungan yang dilakukan warga, lantaran saluran air yang dikerjakan sudah dalam proses pengerukan. Tumpukan tanah yang ada di badan jalan dan saluran yang tak selesai akhirnya warga mengambil lanhkah. Terlebih, terbengkalainya pembuatan saluran air itu sendiri sudah terjadi selama sebulan belakangan ini.

Tak hanya itu, perbaikan saluran air di Jalan Komodor Halim, Makasar, juga dikeluhkan warga. Pasalnya, pengerjaan yang hampir satu bulan belakangan ini tak kunjung rampung dan mengganggu aktivitas warga.

Akibat lambatnya pengerjaan, warga yang kecewa mulai memajang poster di beberapa tiang listrik yang ada di pinggir saluran. Di antaranya bertuliskan ‘Proyek Kontraktor Bodoh’ dan ‘Bikin Saluran Jadi Kolam Ikan’. (ifand/up)