JAKARTA – Warga di RT 015/03 Cawang, Kramatjati, Jakarta Timur, berharap normalisasi kali Ciliwung segera dilanjutkan. Pasalnya, luapan air kiriman dari Bogor, hingga kini masih menghantui yang sewaktu-waktu langsung menenggelamkan pemukiman mereka.
Seperti yang disampaikan, Yanto (41), salah satu warga yang mengaku air luapan kali Ciliwung masih sering menenggelamkan rumahnya. Karena itu, ia berharap agar pembangunan normalisasi bisa masuk ke areanya dengan harapan tak ada lagi banjir. “Pengen kayak warga di Kampung Pulo, sekarang kan mereka sudah jarang merasakan banjir lagi,” katanya, Minggu (15/12/2019).
Dikatakan Yanto, akhir tahun lalu memang proyek normalisasi sudah mendekati kawasan tempat tinggal mereka. Namun hingga saat ini ternyata pembangunan tak kembali di lanjutkan. “Paling sekitar 20 meter itu dari rumah pemasangan tiang berhenti dan tak dilanjutkan lagi sampai sekarang,” ungkapnya.
Pada tahun 2018 itu, Yanto awalnya memang sudah sedikit senang karena melihat proyek normalisasi mendekati pemukimannya. Untuk wilayah seberang rumahnya, sudah dipasang tumpukan karung berisi pasir yang digunakan untuk menahan air. “Tapi nggak tahu kenapa terhenti dan diseberang sana hanya menyisakan tumpukan karung saja,” tambahnya.
Ditambahkan Yanto, akibat terhentinya proyek normalisasi, tinggal wilayahnya saja yang belum tersentuh. Bantaran kali sepanjang sekitar 2 kilometer yang hingga kini masih seperti kondisi semula. “Dari rumah saya sampai jembatan Kalibata yang belum. Kalau habis jembatan dan sebelumnya sih sudah rapi,” ungkapnya.
Terkait hal itu, Camat Kramatjati, Eka Darmawan mengatakan, di kelurahan Cawang masih banyak warganya yang terdampak luapan kali Ciliwung. Air kerap menggenangi pemukiman warga di RW.08 ,01,02 dan 03. “Memang masih tergenang, makanya wilayah itu masih mendapat perhatian ektra,” katanya.
Eka menambahkan, tergenangnya pemukiman warga itu disebabkan proyek normalisasi yang belum rampung. Karena selain di kelurahan Cawang, pemukiman warga di Cililitan dan Balekambang juga masih sering terdampak. “Mudah-mudahan proyek normalisasi bisa dilanjutkan agar tiga kelurahan itu tak lagi terendam banjir,” pungkasnya. (ifand/ys)
