DEPOK – Imbauan Ketua Komisi II DPR RI, Ahmad Doli Kurnia T, agar seluruh aparatur sipil negara (ASN) di sejumlah wilayah khususnya Kota Depok untuk menjaga netralitas menjelang dan saat kegiatan Pilkada 2020 sama sekali tidak digubris.
Pasalnya, sejumlah pegawai, lurah dan camat Bojongsari, Kota Depok secara terbuka dengan mengenakan seragam kaos warna putih bertuliskan ‘Sahabat Idris’ ketika acara motorcros dinilai tidak profesionalisme dan netral dari puluhan warga Kota Depok yang viral di media sosial, Minggu (15/12/2019).
“Kok berani ya. Malah terkesan ngeledek Ketua dan anggota Komisi II DPR RI yang dua hari datang ke Balaikota Depok untuk melihat kesiapan Pilkada Depok tahun 2020 mendatang,” ujar Nurdin, warga Depok.
Padahal dengan tegas Ketua Komisi II DPR RI, Ahmad Doli Kurnia, mengatakan agar seluruh ASN Kota Depok menjaga netralitasnya. Tidak berperan aktif untuk mengkampanyekan kandidat calon, meski ASN punya hak pilih dalam Pemilu. “Jajaran Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Depok agar meningkatkan peran pengawasannya terkait netralitas ASN Depok yang diduga bakal mendulung petahana atau incumbent, ” ujarnya kesal.
Kegiatan lomba motorcross yang dilakukan di Kecamatan Bojongsari tentunya sangat positif tapi yang disayangkan terkesan ada kampanye terselubung mendukung petahana Wali Kota Depok Muhammad Idris. “Walaupun Pilkada 2020 masih lama tapi beberapa bulan belakangan terlihat ketidak netralan para ASN Depok. Apalagi sudah terbuka memakai kaos warna putih bertulisan ‘Sahabay Idris’ yang fotonya diunggj serta disebar di media sosial, facebook dan lainnya, ujarnya.
“Belum mulai kampanye sudah kelihatan mendukung apalagi nanti setelah dekat Pilkada Depok dipastikant bakal nggak beres dan penuh kecurangan deh Pilkadanya ” tambah Iyus, warga Sawangan.
Sementara itu, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Depok Luli Berlini, saat dihubungi tak memberikan jawaban kaitan masalah tersebut. (anton/ys)