JAKARTA – Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menunjuk Amien Sunaryadi sebagai Komisaris Utama PT PLN (Persero). RUPSLB digelar di ke Gedung Kementerian BUMN, Senin (23/12/2019).
Latar belakang Amien adalah akuntansi dan berangkat dari PNS (pegawai negeri sipil). Pria kelahiran Malang pada 23 Januari 1960, ini adalah alumnus Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, dan College of Business Administration, Georgia State University, Atlanta.
Amien Sunaryadi mengawali kariernya sebagai PNS di Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Pada tahun 1996, ia bergabung menjadi anggota Ikatan Akuntan Indonesia.
DIa juga berhasil mendaki karir bagus di bidang pemberantasan korupsi. Pada tahun 2003, bersama Taufiqurrahman Ruki masuk KPK. Ruki dan dirinya a berhasil terpilih sebagai ketua dan wakil ketua KPK periode 2003-2007.
Apa yang dilakukan dinilai banyak menghasilkan hali progresif dan mereka menjadi konseptor penggeledahan hingga surveillance KPK untuk mengungkap kasus korupsi high profile. Amien juga menjadi pendobrak tradisi pemberantasan korupsi yang sebelumnya tidak menyentuh perbuatan suap-menyuap.
Tuntas di KPK, Amien menjabat sebagai Senior Governance and Anti-Corruption Officer di World Bank Indonesia. Pada Agustus 2012, dirinya bergabung dengan Ernst & Young Indonesia di divisi Fraud Investigation & Dispute Services (FIDS) sebagai Partner.
Kepercayaan pada dirinya masih terus berlanjut. Pada 21 November 2014, Amien secara resmi dilantik sebagai Kepala SKK Migas oleh Menteri ESDM saat itu, Sudirman Said. Usai tugasnya selesai pada 18 November 2018, Amien diangkat menjadi Wakil Komisaris Utama PT Freeport hingga sekarang.
Dengan penunjukan ini, Amien Sunaryadi oleh Menteri BUMN Erick Thohir diduetkan dengan Zulkifli Zaini yang ditunjuk sebagai Direktur Utama PLN. “Baik Pak Amien maupun Pak Zulkifli memiliki rekam jejak yang sangat baik, siap berkeringat dan berakhlak,” katanya.
Eric mengatakan, dirinya akan sering bertemua dengan keduanya, seperti halnya pertemuan denan Dirut dan Komut BUMN lain. “Saya akan intens bertemu secara reguler setiap bulan untuk memastikan berbagai rencana besar yang menjadi prioritas Pemerintah,“ ungkap Erick.
Untuk kali ini, Erick Thohir membebankan tugas berat [etinggi PLN untuk mulai dari merealisasikan rasio elektrifikasi 100 di Indonesia hingga menciptakan tarif listrik yang efisien baik untuk masyarakat dan industri.
Tugas lain yang penting adalah meningkatkan penggunaan energi baru terbarukan sebagai sumber listrik. Salah satu yang harus dipenuhi PLN adalah pemenuhan listrik ramah lingkungan di Ibu Kota Baru. (*/win)