DEPOK – Kawanan pelaku begal melukai seorang pelajar SMP dengan membacok kakinya menggunakan celurit di Jalan Raya Kebayunan (Paragon), Tapos, Minggu ( 29/12/2019) petang.
Korban Bayu Kristiawan,15, warga Gang Getago RT.7/1, Mekarsari Cimanggis, terluka pada bagian sela jempol kaki kanan hingga harus mendapatkan 10 jahitan di Klinik Umum DR Edi, Mekarsari Cimanggis, akibat bacokan celurit pelaku begal.
Menurut keterangan dari bibi korban Ulfa mengatakan peristiwa terjadi kepada keponakan tersebut saat akan berangkat foto-foto dengan berboncengan dua orang teman di Paragon (exit Tol Cimanggis) Jalan Raya Kebayunan Tapos.
Dalam perjalanan korban yang sedang memboncengi dua teman sebaya menggunakan motor jenis matik, sebelum memasuki terowongan Kebayunan diberhentikan pengendara motor berboncengan tiga orang sambil meminta hp.
“Saat kejadian ketiga pelaku menggunakan helm dan menggunakan motor Mio M3 pink tanpa plat langsung meminta hp keponakan Saya, namun oleh keponakan saya hp dibuang, ia lalu dikejar pelaku dan langsung membacok. Korban melawan menendang pelaku malah kaki terbacok celurit,” ujarnya kepada Poskota, Senin (30/12) pagi.
Meski para pelaku tidak berhasil merampas HP korban, lanjut Ulfa, korban kini mengalami trauma akibat kejadian menjadi korban kejahatan jalanan (Street crime).
“Korban masih duduk di bangku kelas 3 SMP di Depok, pasca kejadian mengalami trauma ketakutan,” katanya.
Berdasarkan keterangan korban, Ulfa menyebutkan ciri-ciri pelaku berjumlah tiga orang masing-masing menggunakan helm half face, menggunakan jaket, dan tinggi badan sekitar 170 cm.
“Seperti sudah direncanakan pelaku tidak memasang plat motor Mio M3 warna pink untuk tidak mudah di identifikasi korban di jalan. Kejadian ini belum kita laporkan ke pihak berwajib polisi Polsek Cimanggis,” tambah Ulfa Waka Srikandi BPPKB Ranting Tugu Cimanggis.
Setelah tidak berhasil mengambil HP korban, pelaku langsung kabur arah terowongan menuju Tapos.
“Meski sudah dibuang sama korban hp Oppo A3S masih bisa diselamatkan dan tidak rusak saat diambil kembali setelah kejadian,” tuturnya.
“Atas peristiwa ini kita berharap polisi dapat siaga di tempat rawan dan sepi, dengan membangun pos pengamanan, agar warga tetap aman dan tidak takut lagi menjadi korban kejahatan.” (angga/tri)