Thursday, 05 December 2019

Limbah Tumpahan Minyak Tidak Mengganggu Aktivitas Nelayan Kepulauan Seribu

Kamis, 1 Agustus 2019 — 12:09 WIB
Petugas LH Kepulauan Seribu, membersihkan tumpahan minyak yang mencemari Pantai Bintang, Pulau Pari. (dok/ist)

Petugas LH Kepulauan Seribu, membersihkan tumpahan minyak yang mencemari Pantai Bintang, Pulau Pari. (dok/ist)

JAKARTA – Bupati Kepulauan Seribu, Husein Murad, menyampaikan limbah tumpahan minyak yang mencemari perairan kawasan Kepulauan Seribu tidak berpengaruh terhadap minat wisatawan mendatangi kawasan ini.

Menurut dia, ceceran minyak yang mencemari permukaan laut kawasan Kepulauan Seribu terus dilakukan pembersihan sehingga tidak mengganggu wisatawan.

“Nggak sih karena kami bersihkan terus. Masih banyak (Wisatawan) yang berkunjung,” kata Husein saat dikonfirmasi, Kamis (1/8/2019).

Dia berharap wisatawan tetap berkunjung ke tempat wisata Kepulauan Seribu karena petugas terus disiagakan di lokasi-lokasi perairan yang tercemar limbah tumpahan minyak sehingga kebersihan tetap terjaga.

“Wisatawan tidak perlu khawatir berkunjung ke Pulau Seribu. Karena sejauh ini petugas PPSU dan petugas dari Pertamina selalu siap membersihkan pek (limbah minyak) yang sampai ke pantai. Kebersihan pantai kita masih terjaga,” beber Husein.

Tidak hanya itu, Husein juga menjelaskan bahwa limbah tumpahan minyak belum berdampak pada aktivitas para nelayan. Pasalnya, tumpahan minyak hanya berupa gumpalan-gumpalan kecil yang mengapung sehingga tidak mempengaruhi hasil tangkapan ikan.

“Masih normal ya (aktivitas nelayan). Karena dia (minyak) kan berupa gumpalan kecil yang ngapung. Jadi bukan minyak, sebesar telur ayam,” tegasnya.

(BacaKawasan Kepulauan Seribu Kembali Tercemar Tumpahan Minyak)

Untuk mengatasi masalah ini, setidaknya ada 78 orang yang bekerja terdiri dari 60 PPSU dan 18 orang PJLP LH. “Itu petugas dari kami, juga ada petugas dari Pertamina yang membersihkan laut dengan dua kapal,” imbuhnya.

Limbah di perairan Kepulauan Seribu diduga muncul lantaran kebocoran dan gelembung gas di sekitar anjungan lepas pantai YYA, blok Minyak dan Gas Offshore North West Java (ONWJ) PT Pertamina dari Pantai Utara Jawa, Kerawang, Jawa Barat. Limbah itu telah mencemari perairan di lima pulau yakni Pulau Untung Jawa, Pulau Ayer, Pulau Bidadari, Pulau Kelor, dan Pulau Rambut. (yendhi/ys)