Thursday, 05 December 2019

Tolak NKRI Syariah, Moeldoko: Yang Berlawanan dengan Pancasila Harus Dilawan

Rabu, 7 Agustus 2019 — 10:07 WIB
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko .

Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko .

JAKARTA –  Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menegaskan,  yang berlawanan dengan Pancasila harus dilawan.  Salah satunya adalah NKRI Syariah sesuai Pancasila yang direkomendasikan Ijtimak Ulama IV.

“Begini, negara kita ini kan bukan negara Islam. Negara kita ini negara… sudah jelas ideologinya, ideologi lain nggak bisa dikembangkan di sini. Sepanjang itu berlawanan dengan ideologi Pancasila, ya harus dilawan,” tegas  Moeldoko ketika diminta komentarnya di Istana Negara, Selasa (6/8/2019).

Ditambahkannya, Indonesia bukan negara berdasarkan Ijtimak Ulama, tapi  negara yang berlandaskan hukum.

“Saya sudah mengatakan, negara ini bukan negara Ijtimak, gitu loh. Aturannya sudah jelas, negara ini adalah negara hukum, ada konstitusi, UUD 45, ada UU, ada perpres, ya sudah ikuti, apalagi,” tegasnya.

Mewujudkan NKRI bersyariah berdasarkan Pancasila merupakan salah satu rekomendasi Ijtimak Ulama IV. NKRI Syariah itu ada di rekomendasi nomor 3.6.

“Mewujudkan NKRI syariah yang berdasarkan Pancasila sebagaimana termaktub dalam pembukaan, dan batang tubuh UU 1945 dengan prinsip ayat suci, di atas ayat konstitusi, agar diimplementasikan dalam kehidupan beragama berbangsa dan bernegara,” bunyi rekomendasi itu.

Penanggung jawab Ijtimak Ulama IV Yusuf Muhammad Martak mengatakan semua ulama telah sepakat untuk menerapkan syariat Islam. Ijtimak Ulama IV juga menyinggung soal penegakan sistem khilafah.

“Ijtimak Ulama bahwa sesungguhnya semua ulama ahlussunah waljamaah telah sepakat penerapan syariah, dan penegakan khilafah serta amar ma’ruf nahi munkar adalah kewajiban agama Islam,” ujar Yusuf Muhammad Martak di Hotel Lor In, Sentul, Bogor, Senin (5/8).

Dalam pertimbangannya, Yusuf mengatakan Ijtimak Ulama IV sepakat konstitusi harus dimanfaatkan untuk keadilan bagi masyarakat. Ijtimak Ulama juga sepakat melawan pemerintahan yang zalim secara konstitusional.(tri)

“Memperhatikan tambahan, saran, masukan peserta Ijtimak Ulama IV bahwa melawan kezaliman dan kecurangan di Indonesia harus tetap melalui konstitusi,” katanya.