Thursday, 12 December 2019

Jokowi dan PM Mahathir Sepakat Bersatu Hadapi Eropa Soal Produk Sawit

Jumat, 9 Agustus 2019 — 23:25 WIB
Jokowi mencoba Mobil Nasional disopiri Mahatir Mohamad

Jokowi mencoba Mobil Nasional disopiri Mahatir Mohamad

JAKARTA – Presiden Jokowi dan Perdana Menteri (PM) Mahathir  sepakat untuk bersatu dalam menghadapi diskriminasi produk kelapa sawit kedua negara oleh Uni Eropa.

“Kedua pemimpin memiliki komitmen yang tinggi untuk meneruskan perlawanan terhadap diskriminasi sawit,” tutur Menteri Luar Negeri Retno Marsudi Retno di Hotel Ritz Carlton Millenia, Singapura, setibanya di negara tersebut, Jumat (9/8/2019).

Retno menjelaskan, Indonesia dan Malaysia memiliki komitmen tinggi dalam isu pengolahan dan pengelolaan sawit yang berkelanjutan. Indonesia juga telah memiliki sertifikasi sawit dan data-data ilmiah yang dapat dipakai untuk perbandingan.

Sebagaimana diketahui, ASEAN dan Uni Eropa telah sepakat membentuk Working Group (WG) on Palm Oil. Indonesia menilai bahwa persamaan persepsi mengenai kerangka kerja WG tersebut penting untuk dilakukan. Tanpa persamaan persepsi dikhawatirkan WG tidak akan membuahkan hasil yang diharapkan.

“Jadi pendekatan kita adalah pendekatan yang terbuka. Mari kita bekerja sama. Tapi ya sekali lagi, kalau ajakan kerja sama itu tidak dan terus menerus kita terdiskriminasi ya pastinya Indonesia dan Malaysia tidak akan diam. Kita akan melawan,” ucap Retno dalam siaran persnya.

Retno juga menceritakan pertemuan Jokowi dan Mahathir selain membahas isu kelapa sawit, juga pembicaraan keduanya meliputi pendidikan bagi para anak dari WNI dan tenaga kerja Indonesia yang berada di Malaysia. Selain itu, juga upaya mengintensifkan negosiasi penyelesaian masalah perbatasan.

Ia menegaskan Jokowi dan Mahathir  juga bersepakat untuk mengintensifkan pembicaraan dan negosiasi seputar masalah perbatasan kedua negara. Pembahasan soal perbatasan tersebut meliputi perbatasan di laut maupun darat.

“Sebagaimana teman-teman ketahui, kita memiliki perbatasan yang cukup banyak dengan Malaysia baik perbatasan darat maupun perbatasan laut dan kedua pemimpin sepakat untuk mengintensifkan negosiasi baik untuk darat maupun laut sehingga dapat menghasilkan kemajuan” ujar Retno.

Selepas kunjungan resmi ke Malaysia ini, Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana langsung bertolak menuju Singapura memenuhi undangan perayaan hari nasional Singapura dari PM Singapura. Selain Presiden Republik Indonesia, Sultan Brunei Darussalam dan PM Malaysia juga diundang serta hadir dalam perayaan. (johara/win)