JAKARTA – Banyak warga memburu motor bekas (mokas) untuk menghindari aturan ganjil-genap (gage) yang akan diperluas di wilayah Jakarta. Mereka mengaku, kendaraan roda dua tersebut menjadi pilihan karena dalam aturan motor tidak terkena aturan gage.
“Sebelumnya sudah ada motor, tapi ini beli lagi yang seken saja buat dipakai kerja. Karena ada ganjil-genap itu ya, kan motor tidak kena aturan,” ucap Jati, salah satu pemburu Mokas di Jalan Langsat, Lagoa, Kecamatan Koja, Selasa (13/8/2019).
Dikatakannya, selain digunakan untuk bekerja, motor yang dibelinya tersebut juga nantinya akan digunakan untuk keperluan lainnya sehari-hari. Dan juga, Jati mengaku tidak perlu pusing-pusing untuk menyari jalan lain untuk menghindari Gage di Jakarta.
(Baca: Dampak Perluasan Aturan Gage, Penjualan Motor Bekas Melonjak)
“Pilih beli motor seken sendiri karena harganya lebih murah tiga puluh sampai empat puluh persen dibanding harga baru. Asalkan kita teliti, cek mesin dan fisik kendaraannya sebelum beli, sepertinya tidak ada masalah, ya,” ujar warga Jakarta Timur ini.
Sementara itu, kemudahan lainnya memilih mokas sendiri, papar Jati, dapat langsung dipergunakan karena nomer polisi (nopol) pada kendaraan telah terpasang. “Kalau beli baru kan harus nunggu, tidak bisa langsung turun (nopol). Paling cepat biasa 1 bulan,” jelasnya. (deny/win)