INDRAMAYU – Berjualan koran Pos Kota, termasuk koran lain dan tabloid sudah dilakoni Otong Jalaludin (51), lebih dari 20 tahun.
Meskipun sudah relatif lama, akan tetapi, tidak punya niatan sedikitpun bagi Otong Jalaludin meninggalkan pekerjaan itu.
“Berjualan Pos Kota dan media cetak lainnya sudah menjadi pilihan. Saya akan tetap setia berjualan media cetak ini,” ujarnya ketika dijumpai Pos Kota, Kamis (15/8/2019) siang.
Bagi masyarakat Kecamatan Kandanghaur dan sekitarnya, agaknya sudah tak asing lagi dengan sosok lelaki penjual media cetak yang satu ini. Pria yang mempunyai sifat penyabar, kalem dan ramah itu hampir setiap hari bisa dijumpai di lapak dagangan persis di sudut Simpang Tiga Karangsinom, Desa Karanganyar, Kandanghaur, Indramayu, Jawa Barat.
Karena sudah lama berjualan, tentunya Otong Jalaludin sudah banyak memiliki pelanggan. Dari mulai pengendara motor atau mobil pribadi, awak kendaraan penumpang umum, Perangkat Desa hingga Pegawai Negeri Sipil termasuk TNI dan Polri.
Otong Jalaludin sebenarnya bukan penduduk asli Blok Karangsinom, melainkan warga Desa Pamanukan Ilir, Kecamatan Pamanukan, Kabupaten Subang.
Untuk bisa berjualan di lapak itu setiap hari harus menempuh perjalanan dari rumah sejauh 40 Km atau total jarak pergi – pulang mencapai 80 Km. Jarak 40 Km dari rumah ke lapak terkadang ditempuh dalam waktu sekitar 1 jam, terkadang lebih. Tergantung macet tidaknya lalu-lintas kendaraan di jalur Pantura.
Maklum, perjalanan setiap hari sejauh 80 Km itu ditempuh dengan naik kendaraan umum atau bus.
“Beruntung semua kondektur bus di Pantura ini orangnya baik semua. Walaupun naik bus jaraknya cukup jauh, dari Pamanukan ke Karangsiom atau sebaliknya tidak dipungut ongkos sepeserpun alias gratis. Dalam perjalanan pergi atau pulang Saya menjajakan dagangan ini kepada para penumpang bus,” ungkapnya, seraya menambahkan, koran Pos Kota, termasuk koran yang laris dan dicari pembeli.
Perjalanan hidup berkeluarga yang dilakoni Otong Jalaludin dengan berjualan Pos Kota dan media cetak lainnya itu telah membuahkan 4 anak.
“Anak yang bungsu kebetulan masih kecil,” ujarnya. Demi masa depan anak-anak, Otong Jalaludin bertekad akan terus berjualan.
Otong Jalaludin menambahkan, lapak dagangan di Simpang Tiga Karangsinom itu sudah dikenal lama masyarakat, karena sebelumnya, lapak itu sudah didahului kakaknya. “Saya melanjutkan kakak berjualan di lapak ini ,” ujarnya sambil tersenyum. (taryani/tri)