JAKARTA – Kondisi Pasar Induk Beras Cipinang, Pulogadung, Jakarta Timur, memprihatinkan. Pasalnya, selain kondisi sebagian gedung sudah tua dan hanya dipoles dengan cat baru, bau pesing menyeruak di setiap sudut.
Kondisi yang ada itu cukup mengkhawatirkan, karena hingga saat ini Pasar Induk Beras Cipinang merupakan gudang penyimpanan beras untuk ke seluruh wilayah Jakarta. Warga khawatir, beras yang selama ini diperjualbelikan tercemar urine yang dibuang sembarangan.
Jono (42), salah satu sopir truk mengeluhkan kondisi terkini di Pasar Induk Beras Cipinang. Meski dirinya sudah berupaya menjaga kebersihan lingkungan sekitar dengan cara membuang air kecil di toilet, bau pesing tetap saja ada.
“Ya saya juga orang jalanan. Tapi sebisa mungkin kalau ada toilet ya buang air kecil di toilet,” katanya, Rabu (21/8/2019).
Menurut Jono, bau pesing akan tercium sejak memasuki area gudang penyimpanan. Tak hanya bagian depan, karena hampir di seluruh area termasuk di toko agen-agen yang di depannya diparkirkan truk-truk pengangkut beras, bau menyengat.
“Sudah banyak yang kencing sembarangan, dan pengelola juga nggak mau membersihkan,” ujarnya.
Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya, Arief Prasetyo Adi menjelaskan, memang bau pesing menjadi kendala yang sering dihadapi pihaknya. “Iya itu memang, waduh saya sendiri juga pusing melihatnya. Sudah sering saya peringatkan (sopir truk) padahal,” ungkapnya.
Arief juga mengaku, pihaknya sering menangkap oknum sopir yang kerap buang air kecil sembarangan. Atas hal itu, pihaknya pun sudah memanggil dan memberikan peringkatan.
“Tindakan itu kami berikan karena bau pesing terjadi di hampir seluruh titik pasar, mulai dari titik depan hingga agen-agen yang menjual beras secara grosiran,” ungkapnya.
Arief menambahkan, saat ini memang terdapat CCTV yang terpasang di sejumlah titik pasar. Selain berfungsi untuk pemantauan keamanan, CCTV tersebut juga dipasang untuk memperlihatkan oknum sopir yang sengaja membuang air kecil di ban truk.
“Memang itu habit ya. Jadi agak sulit juga, padahal kami sudah pasang CCTV, tapi ya oknumnya melakukan lagi,” tuturnya.
Arief juga menyayangkan bau tak sedap yang timbul hampir di setiap gudang beras. Padahal, seharusnya beras-beras yang ada itu disimpan di lingkungan yang bersih.
“Kami berencana menambah toilet lagi nanti. Tapi nggak diletakkan di depan karena kurang elok kalau dilihat. Mungkin nanti tambahannya ada di bagian belakang,” pungkasnya. (ifand/ys)