DEPOK – Mantan Kapolsek Pancoran Kompol Nadadap dianiaya oknum sopir angkutan umum T 19 Depok – Kampung Rambutan warna merah. Sopir jengkel karena merasa kendaraannya dipepet di Jalan Raya Margonda, Depok.
Kejadian itu membuat Kompol Nadadap mengalami luka di hidung hingga berdarah. Sementara pelaku melarikan diri.
“Kami masih memburu pelakunya,” ujar Kapolres Depok AKBP Aziz Andriansyah didampingi Humas Polres Depok AKP Firdaus, Minggu (25/8/2019).
Kasus itu bermula saat korban yang kini menjabat sebagai Kanit IV Kamneg Dit Intelkam Polda Metro Jaya mengendarai mobil Suzuki untuk bertugas di Stadion Rawa Badak, Koja Jakarta Utara. Saat melintas di Jalan Raya Margonda, tak jauh dari Apartemen Taman Melati, ada Mikrolet T 19 yang berjalan memepet.
Khawatir menabrak, Kompol Nadadap menghentikan mobilnya. Ia kemudian menanyakan maksud sopir yang mempepet mobil yang dikendarainya.
“Ternyata pelaku yang diduga sopir Mikrolet T 19 tidak terima karena merasa mobil korban menghalangi laju kendaraannya,” ungkapnya.
Melihat pelaku beringas sambil marah-marah, Nadadap menjelaskan diriya polisi. Ia menanyakan identitas dan kelengkapan kendaraan sopri di depannya.
Namun pelaku malah menghardiknya. Tak cuma itu, ia juga mendanduk wajah Nadapdap hingga hidung dan mukutnya berdarah.
Polisi itu berupaya sabar. Ia minta semua dibicarakan baik-baik. Tapi pelaku malah semakin panas. Ia mencabut sebilah gunting dari kantong celana belakang. Menghindari kejadian lebih parah, korban kemudian mencoba menghindari.
Warga pun berdatangan. Pelaku diminta pergi. Namun bukannya langsung angkat kaki, pria itu mengambil kunci kendaraan korban lalu meninggalkan tempat itu.
Nadapdap pun ke RS Mitra Keluarga Depok untuk mendapat pengobatan. Ia juga membuat laporan ke Polresta Depok dengan surat laporan polisi Nomor : LP/1847/K/VII/2019/PMJ/Resta Depok, tanggal 24 Agustus 2019 dalam perkara penganiayaan. (anton/yp)