Jika anda sedang membutuhkan situs poker online terbaik Indonesia 2025, silakan kontak kami untuk mendapatkan link daftar dan login IDN Poker di situs agen resmi IDN Play terpercaya, Nirwanapoker.

Nikmati semua pertandingan bola sejagat raya, dapatkan odds terbaik di situs judi bola IDN Sport besutan IDN Play dan bersenang-senanglah dengan sesama penggila sepak bola Indonesia di komunitas petaruh bola situs VIO88.

Jika anda ingin bermain Toto Macau dengan hasil maksimal, mulailah dengan membuat prediksi togel yang terencana. Tentukan jumlah putaran, pola angka keluaran dan evaluasi setiap akhir minggu. Dengan sistem seperti ini, taruhan anda akan lebih terkordinasi dan tidak mengandalkan hoki semata. Situs bandar toto togel ARIZONA88 menyediakan tabel pengeluaran Toto Macau 4D yang bisa diakses 24 jam secara gratis. Dengan menggunakan data toto macau ini sebagai acuan dalam membuat prediksi togel, itu akan memberi anda keunggulan psikologis dan strategi.

Di acentalaska.com, mereka memahami bahwa masalah kesehatan bisa menakutkan. Itulah sebabnya tim Acent Anchorage berupaya semaksimal mungkin untuk menciptakan lingkungan yang ramah bagi setiap pasien. Dokter spesialis meluangkan waktu untuk mendengarkan dan menyesuaikan perawatan dengan kebutuhan unik Anda. Baik konsultasi maupun prosedur bedah di BioPharma Global, Anda dapat mempercayai mereka untuk memprioritaskan kesejahteraan Anda. Bergabunglah dengan komunitas pasien ACENT yang puas hari ini!

Thursday, 12 December 2019

Setelah Zaman Perang Lewat

Minggu, 25 Agustus 2019 — 6:06 WIB
DUL-25

Oleh S Saiful Rahim

“KOK kau bengong, Dul?! Kemarin kucingku mati 8 ekor gara-gara bengong,” kata seseorang yang baru masuk ke warung kopi Mas Wargo seraya menepuk bahu Dul Karung yang duduk termangu di dekat pintu. Sebelumnya, ketika tiba di ambang pintu masuk, orang itu telah mengucapkan “assalamu alaykum”  walaupun tidak fasih.

“Astaga, apa itu bengong?” tanya orang yang duduk di ujung kiri bangku panjang. Satu-satunya tempat duduk semua pengunjung.

“Bengong itu melamun atau termenung,” jelas Mas Wargo yang biasanya tidak suka ikut campur obrolan para pelanggannya.

“Satu lagi, Mas!” sambar orang yang berkaus semula bertulisan “Medeka atau Mati.” Tapi  kata “atau”-nya dicoret dan diganti dengan kata “sampai.” Sehingga bunyi tulisan di kaus itu menjadi “Merdeka sampai Mati.”

“Apa? Teh, kopi, teh susu, atau kopi susu?” sambar Mas Wargo tangkas.

“Hus! Aku bukan mau pesan minuman lagi, Mas. Tetapi mau menjelaskan soal arti kata ”bengong” yang Mas jelaskan kurang satu. Mas kan bilang “bengong” sama dengan “melamun atau termenung?” Padahal ada satu kata lagi, yaitu “termangu,” jawab orang itu dengan suara penuh semangat revolusi.

“Tuan pejuang dan seluruh tuan-tuan yang hadir di warung kopi ini, saya bangga mendengar obrolan tuan atau bung. Masih penuh dengan semangat revolusi. Tapi sekarang, menurut saya, elan dan semangat revolusi itu harus kita ganti. Dari semangat merebut kemerdekaan menjadi semangat mengisi kemerdekaan! Sebenarnya dulu pun, ketika menjadi presiden, Bung Karno berkali-kali pesankan hal itu, Tetapi sampai sekarang kemerdekaan kita rasanya masih belum berisi! Masih ksosong. Padahal, rumah saja kalau kosong bisa dimasuki orang, apalagi kemerdekaan yang jauh lebih penting dan berharga daripada rumah,” potong seseorang yang duduk tepat di depan Mas Wargo.

Melihat pakaian dan ketenangannya berbicara, tersirat bahwa orang itu bukan warga peminum kopi di warung kakilima. Pantasnya dia duduk di kafe berbintanglah.

“Kita ini telah merdeka 74 tahun. Saya yakin kita semua dapat mempertahankan kemerdekaan ini. Sekarang kan penduduk dunia di mana pun mereka ada, sudah sadar bahwa merdeka adalah hak asasi manusia. Artinya, kalau ada bangsa atau manusia terjajah di zaman ini, bangsa atau manusia yang lain akan berteriak bahwa si terjajah itu harus diberikan kemerdekaan. Penjajahnya baik terselubung atau terbuka akan ditunjuk hidungnya oleh seluruh manusia sedunia. Harus diberi kemerdekaan. Tapi setelah suatu negeri merdeka, apa yang diperoleh atau bisa diperbuat bangsa itu? Nah! Ini tergantung negara yang telah atau baru merdeka itu.

Saudara sebangsa kita yang lahir pada hari kemerdekaan dulu, kini sudah menjadi kakek-kakek atau nenek-nenek. Apakah mereka setiap hari sudah bisa menikmati apa yang mereka inginkan? Kalau belum, apa artinya merdeka bagi mereka? Anak cucu mereka masih susah untuk bersekolah. Kalau bersekolah saja susah di mana mereka dapat menggali ilmu untuk mengisi kemerdekaan? Yang justru mudah mereka temukan, karena ada di depan banyak mata, adalah orang-orang sebaya ayahnya yang berebut jabatan. Berebut duit tanpa mempedulikan itu duit halal atau haram. Bahkan tanpa malu-malu keluar ajakan untuk “sowan” kepada teman selasykar dulu yang baru saja mendapat kursi empuk. Atau teman yang baru kebagian kursi empuk berteriak “Ayo cari teman-teman kita dulu. Jangan sampai kursi itu diduduki orang lain.”

“Assalamu alaykum! Aku pamit duluan ya. Ada urusan dengan teman seperjuangan dulu yang mesti aku selesaikan sekarang,” kata Dul Karung seraya meninggalkan warung dan meninggalkan utang. (***)