Thursday, 12 December 2019

Edukasi Penanaman dengan Lahan Terbatas

Dispangtan Purwakarta Tukar Sampah Plastik dari Warga dengan Bibit Sayuran

Minggu, 1 September 2019 — 20:33 WIB
Kadispangtan Agus Rachlan memberikan bibit kepada warga di sekitar Taman Sribaduga pada kegiatan car free day. (dadan)

Kadispangtan Agus Rachlan memberikan bibit kepada warga di sekitar Taman Sribaduga pada kegiatan car free day. (dadan)

PURWAKARTA – Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kabupaten Purwakarta memanfaatkan momen car free day di areal Taman Air Mancur Sribaduga untuk memberikan edukasi lingkungan kepada masyarakat melalui Urban Farming On The Road.

Kegiatan tersebut selain memberikan pemahaman tentang pendidikan penanaman sistem hidroponik vertikultur juga penukaran sampah plastik dengan bibit sayuran.

“Edukasi penanaman dengan lahan terbatas, juga masyarakat bisa mendapatkan bibit sayuran dengan hanya menukarkan sampah plastik kemasan,” ujar Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Purwakarta, Agus Rachlan Suherlan, di sekitaran area Taman Sri Baduga. Purwakarta, Minggu (2/8/2019).

Agus menyebutkan pihaknya mengerahkan 63 orang THL penyuluh pertanian untuk memberikan pengetahuan penanaman pohon. “63 THL penyuluh pertanian yang biasanya dengan petani di desa-desa, kita terjunkan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat di perkotaan,” katanya.

Kegiatan yang digagas oleh Bidang Perkebunan dan Holtikultura, menyasar masyarakat baik anak-anak maupun usia dewasa. Apalagi menurutnya upaya memaksimalkan masyarakat untuk gemar makan sayur-sayuran.

“Jelas targetnya semua kalangan, bahwa menanam itu menyenangkan bahkan antusias warga bisa kita lihat, apalagi anak-anak,” ujar Agus.

Menurutnya, banyak masyarakat yang menukarkan botol atau kemasan plastik dengan bibit. Adapun bibit yang disiapkan dari mulai tanaman pecoy, cabai, tomat hingga kangkung.

Untuk sampah plastik, lanjut Agus, akan dikumpulkan baik dijadikan pot atau hiasan, atau didistribusikan kepada kelompok masyarakat yang memanfaatkan sampah plastik sebagai bahan daur ulang barang tepat guna.

Nendah (32), warga Cipaisan menuturkan baru kali ini sosialisasi tentang pentingnya menjaga lingkungan dikemas dengan edukasi pertanian. Bahkan bersama keluarganya mendapatkan bibit dan tanaman sayuran.

“Akan ditanam di rumah, kan siapa tahu kita bisa punya sayuran sendiri dengan cara tanam sederhana,” katanya. (dadan/ys)