Thursday, 12 December 2019

Lawan Malaysia, Bukan Sekadar Tiga Angka

Rabu, 4 September 2019 — 17:45 WIB
Pelatih Timnas Indonesia, Simon McMenemy memberikan keterangan menjelang hadapi Malaysia. (jun)

Pelatih Timnas Indonesia, Simon McMenemy memberikan keterangan menjelang hadapi Malaysia. (jun)

JAKARTA – Duel antara Timnas Indonesia kontra Malaysia pada laga perdana babak Kualifikasi Piala Dunia 2022 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat, diakui pelatih Simon McMenemy bukan sekadar tiga angka. Menurutnya, laga yang akan digelar pada Kamis (4/9/2019) pukul 19:30 WIB itu juga menjadi ajang untuk menumbuhkan kembali kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap tim Garuda.

Sejak ditunjuk menggantikan Luis Milla pada akhir 2018 lalu, laga ini menjadi laga perdana bagi McMenemy di ajang resmi internasional. Timnas Indonesia di bawah asuhan McMenemy sebelumnya hanya melakoni tiga laga internasional, bertajuk uji coba. Ketiga laga tersebut, yakni menekuk Myanmar 2-0 (25 Maret 2019), kalah 1-4 dari Yordania (11 Juni 2019), dan melumat Vanuatu 6-0 (15 Juni 2019).

“Saya cukup puas dengan tiga laga uji coba yang sudah kami jalani,” kata McMenemy kepada awak media massa, di SUGBK, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (4/9/2019).

Meski demikian, bagi McMenemy pertandingan melawan Malaysia akan jauh berbeda. “Karena pertandingan besok akan menjadi laga yang sesungguhnya buat kami. Karena besok bukan sekadar tiga poin, tapi lebih dari itu. Kami sudah sering menghadapi Malaysia dan jika berkaca dari sejarah, pertandingan ini akan menjadi sangat emosional. Ini tentang mental di antara kedua tim, sekaligus menjadi kebanggaan bagi kedua negara tetangga. Saya sudah tidak sabar menantikan pertandingan ini,” ungkap pelatih asal Soktlandia tersebut.

(BacaHadapi Malaysia, Simon McMenemy Minta SUGBK Berisik)

Lebih lanjut, pelatih berusia 41 tahun itu tidak terlalu risau dengan Malaysia yang secara khusus juga menyiapkan seorang psikolog kepada para pemain mereka jelang menghadapi indonesia.

“Saya tidak terlalu suka dengan bahasa psikolog karena seolah-olah kami akan menghadapi hantu. Sekali lagi, ini tentang mental karena kedua tim sudah sering bertemu. Yang terpenting adalah fokus. Kita punya rencana, kita punya pemain yang bagus dan kita hanya tinggal fokus bermain dengan bagus,” tuntasnya. (jun/ys)

Terbaru

Kamis, 12/12/2019 — 8:05 WIB
Jangan Sampai Pudar
Kamis, 12/12/2019 — 7:56 WIB
Evaluasi TGUPP!
Rose Rini, pengajar di sekolah Marie Joseph. (deny)
Kamis, 12/12/2019 — 7:45 WIB
Mendikbud Nadiem Hapus UN, Begini Respons Guru