Thursday, 12 December 2019

Indonesia vs Malaysia, Perang Mental Dua Tim Saling Kenal

Kamis, 5 September 2019 — 6:33 WIB
Pelatih Timnas Indonesia, Simon McMenemy. (ist/pssi)

Pelatih Timnas Indonesia, Simon McMenemy. (ist/pssi)

JAKARTA – Perang mental dipastikan tersaji saat Timnas Indonesia menjamu Malaysia pada laga perdana babak kualifikasi fase Grup G Piala Dunia 2022 zona Asia, di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (5/9/2019) pukul 19:30 WIB. Mental bertanding di antara kedua kesebelasan sudah saling mengenal karena intensnya pertemuan, disebut-sebut bakal menjadi perbedaan pada laga nanti.

Pelatih Timnas Malaysia, Tan Cheng Hoe bahkan tidak memungkiri bahwa ia turut mengangkut seorang psikolog guna mendampingi para pemain jelang pertandingan. Di sisi lain, hal itu dianggap sebagai hal yang tidak penting oleh pelatih Timnas Indonesia, Simon McMenemy.

“Saya tidak suka pakai bahasa psikologi, seolah-olah kita akan menghadapi hantu. Ini lebih ke arah mental yang harus diperkuat. Mungkin ada kegugupan karena sudah sering bertemu. Tapi saya minta para pemain fokus pada rencana awal, bagaimana menyerang dan bertahan selama 95 menit,” ungkap McMenemy.

Menurut McMenemy, pertandingan nanti dipastikan tidak akan mudah karena Malaysia diakuinya memiliki mental yang tinggi.

“Kita punya pemain yang bagus, begitu juga malaysia. Kita punya para pemain naturalisasi, begitu juga Malaysia. Tapi Malaysia juga memiliki mental yang bagus ditambah dengan adanya suporter mereka. Makanya saya berharap dukungan penuh dari suporter. Saya berharap stadion penuh, berisik dan semoga kita bisa menang. Saya yakin kita bisa meraih tiga poin,” lanjut pelatih asal Skotlandia saat memberikan keterangan kepada awak media, Rabu (4/9/2019).

(BacaHadapi Malaysia, Simon McMenemy Minta SUGBK Berisik)

Meski demikian, McMenemy menjelaskan bahwa laga nanti lebih dari sekadar tiga poin, tapi juga untuk mempersembahkan kebanggaan untuk Indonesia. Apalagi sejak dipercaya menukangi tim Garuda, McMenemey ditugaskan untuk bisa mengembalikan kepercayaan suporter kepada tim yang diasuhnya.

Selain itu, laga Indonesia vs Malaysia juga menjadi pertaruhan gengsi di antara kedua tim dalam daftar peringkat FIFA. Berdasarkan peringkat FIFA yang dirilis per 25 Juli 2019, Indonesia menempati posisi 160 dengan total 1008 poin. Sementara Malaysia berada satu tingkat di atasnya dengan 1009 poin.

(BacaLawan Malaysia, Bukan Sekadar Tiga Angka)

Di atas kertas, Indonesia jauh lebih diunggulkan ketika bermain di SUGBK. Namun bukan berarti Malasyia tidak bisa membuat kejuatan.

Terakhir kali Malaysia bisa mengalahkan tim Garuda dengan skor 2-1 di SUGBK pada ajang Piala AFF 2004 silam. Saat itu, Malaysia berhasil mengalahkan tim Garuda berkat sepasang gol Liew Kit Kong. Sementara satu-satunya gol balasan Indonesia dicetak Kurniawan Dwi Yulianto. Apalagi ini menjadi debut McMenemy di bangku kepelatihan Timnas indonesia di kompetisi resmi

(BacaRatusan Suporter Malaysia Bakal Dijemput dari Bandara Soetta ke SUGBK)

Tidak heran jika Tan Cheng Hoe menolak SUGBK sebagai tempat yang angker bagi Malaysia.

“Kalau ditengok dari sejarah kami pernah menang di sini, meskipun itu sulit. Tapi jangan terlalu memandang rekor pertemuan atau sejarah kedua tim. Karena sekarang semuanya berbeda, pemainnya berbeda, pelatihnya berbeda. Yang penting kami harus melakukan yang terbaik untuk mendapatkan hasil positif pada awal Kualifikasi Piala Dunia,” ungkap pelatih yang juga mantan gelandang Timnas Malaysia U-19 pada 1986 silam tersebut. (jun)

REKOR PERTEMUAN:
06/09/16, Indonesia vs Malaysia 3-0
14/09/14, Indonesia vs Malaysia 2-0
01/12/12, Malaysia vs Indonesia 2-0
29/12/10, Indonesia vs Malaysia 2-1

PRAKIRAAN PEMAIN:
Indonesia (4-2-3-1): Andritany Ardhiyasa (g); Andhika Wijaya, Yanto Basna, Hansamu Yama, Ricky Fajrin; Zulfiandi, Evan Dimas; Saddil Ramdani, Andik Vermansah, Stefano Lilipaly; Alberto Goncalves.
Malaysia (4-3-3): Farizal Marlias (g); Matthew Davies, Shahrul Saad, Azam Azih, Corbin-Ong; Brendan Gan, Adam Nor Azlin, Danial Amier; Hadin Azman, Norshahrul Idlan, Safawi Rasid.