Thursday, 12 December 2019

Bayar Rp50 Ribu Sebulan, Kolong Tol Becakayu Jadi Tempat Parkir

Rabu, 18 September 2019 — 7:15 WIB
kolong tol Becakayu yang kembali diduduki warga untuk dijadikan lahan parkir. (Ifand)

kolong tol Becakayu yang kembali diduduki warga untuk dijadikan lahan parkir. (Ifand)

JAKARTA – Parkir liar di kolong tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu), Makasar, Jakarta Timur, kembali menjamur. Meski beberapa waktu lalu belasan mobil yang parkir diderek petugas Suku Dinas Perhubungan, namun hal itu tak membuat jera lantaran pemilik mobil kembali menguasai kawasan itu.

Pemantauan Poskotanews, Selasa (17/9/2019), mobil-mobil semakin menjamur dengan parkir di kolong jalan tol yang diresmikan tahun lalu. Umumnya kendaraan milik warga setempat. Mereka sengaja memarkir kendaraannya karena selama ini tak memiliki lahan parkir di sekitar tempat tinggalnya.

Sofyan (40), warga Cipinang Melayu, mengatakan mobil yang parkir di kolong tol milik warga. Mereka parkir di lokasi itu karena di pemukiman warga sudah tak dapat menampung kendaraan lagi. “Ya jalannya kecil bagaimana mau parkir didalam, makanya pada parkir di kolong tol,” katanya.

Menurutnya, warga menilai parkir di tempat itu cukup nyaman karena tak mengganggu lalulintas di pemukiman. Terlebih, pada malam hari ada petugas keamanan yang berjaga.

“Makanya yang parkir biasanya pada ngasih uang keamanan. Rata-rata kisarannya ada yang kasih Rp50 ribu sampai Rp100 ribu sebulan,” ujarnya.

Sofyan menambahkan meski sebelumnya kerap dirazia, namun hal itu pasti tak akan mengubah keadaan. Pasalnya, warga sudah sangat menikmati fasilitas ilegal tersebut. “Makanya mau berapa kali di razia pasti akan muncul lagi itu parkiran. Karena tempat itu sudah dirasa nyaman oleh warga,” ungkapnya.

Terkait hal itu, Direktur Teknis dan Operasional PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM) Ayuda Prihantoro, selaku pengelola Tol Becakayu, mengatakan akan melibatkan Sudin perhubungan dan perangkat lainnya untuk menertibkan parkiran yang ada di kolong tol. “Tahap awal kami akan kordinasi, dan selanjutkan kami berharap segera ditertibkan,” ujarnya.

Selama ini, kaya Ayuda, sudah melakukan berbagai upaya untuk menutup kolong tol agar tak dikuasi warga. Mulai dari pemasangan pagar, hingga menutup pembatas jalan agar tak bisa dilintasi mobil. “Namun dari pemasangan itu, hampir sebagian besar dirusak warga,” ujarnya.

Kedepan, tambah Ayuda, pihaknya akan menjadikan lokasi itu sebagai taman dengan dipenuhi rerumputan. Bahkan, di beberapa titik juga akan dibangun seperti RPRTA agar tak dikuasi warga sebagai tempat parkir. “Kami hanya ingin menjaga, jangan sampai kolong tol seperti di wilayah Jakarta Utara yang dijadikan pemukiman warga,” pungkasnya. (ifand/yp)