JAKARTA – Kabupaten Kepulauan Seribu mulai menerapkan sistem pembayaran nontunai. Kini wisatawan dan warga bisa melakukan transaksi nontunai dengan layanan ATM dan QR Code di enam pulau.
Hal itu diungkapkan Kepala Perwakilan Bank Indonesia wilayah DKI Jakarta, Hamid Ponco Wibowo saat melakukan peluncuran Digital Island bersama Bank DKI di Kepulauan Seribu.
Bank DKI bersama Bank Indonesia (BI) secara simbolis menyerahkan QR Code Indonesian Standard (QRIS) kepada perwakilan pedagang UMKM di Pulau Tidung.
Hamid mengungkapkan, setiap bulan ada 5 ribu wisatawan berkunjung ke Kepulauan Seribu. “Di Pulau Tidung ini, kami akan coba dengan QRIS yang akan menjadi benchmark/percontohan bagi kepulauan lain dalam menerapkan transaksi nontunai,” kata Hamid dalam keterangan tertulisnya, kemarin.
Direktur PT Bank DKI, Ateng Rivai mengatakan, pihaknya telah menempatkan ATM, EDC dan QR Code untuk meningkatkan akses produk dan layanan berbasis perbankan digital di Kepulauan Seribu.
“Kami telah menerapkan program inklusi keuangan termasuk program Laku Pandai dan penyaluran pembiayaan kepada pelaku usaha di Pulau Seribu,” ujar Ateng.
Ateng mengungkapkan, dengan adanya agen laku pandai, warga Kepulauan Seribu akan dimudahkan dalam melakukan transaksi perbankan dengan Bank DKI. “Nasabah dapat membuka rekening atau mengambil uang tunai melalui agen laku pandai yang telah bekerjasama dengan Bank DKI,” katanya.
Dia mengungkapkan, di Kepulauan Seribu kini ada 11 ATM Bank DKI dan 69 mesin EDC. EDC tersebar di Pulau Harapan, Pulau Kelapa, Pulau Lancang, Pulau Panggang, Pulau Pari, Pulau Payung, Pulau Pramuka, Pulau Sabira, Pulau Tidung dan Pulau Untung Jawa.
Penerima EDC Bank DKI merupakan pelaku UMKM di Kepulauan Seribu. “Ini untuk mendukung gerakan less cash society di Jakarta, termasuk di Kepulauan Seribu,” kata Ateng.
Bupati Kepulauan Seribu, Husein Murad mendukung program Digital Island. Program itu dinilai dapat memperluas akses masyarakat kepada perbankan yang akhirnya mendorong perekonomian warga Kepulauan Seribu. (ril/ys)