JAKARTA – Sejak beberapa bulan belakangan ini, para pedagang di Pasar Induk Kramatjati, mengeluhkan berbagai penyakit. Mulai dari pegal linu, batuk pilek, hingga infeksi saluran pernapasan (Ispa) menjadi penyakit paling banyak yang dikeluhkan para pedagang.
Banyaknya keluhan itu diketahui setelah Puskesmas Kramatjati membuka poli untuk melayani kesehatan di pasar Induk Kramatjati. Dan sejak dibuka, pedagang tak henti-hentinya datang untuk mendapatkan pengobatan.
“Paling banyak batuk pilek, pegal linu, Ispa. Kalau demam ada, tapi enggak banyak jumlahnya,” kata Kepala Puskesmas Kecamatan Kramatjati, dr Inda Mutiara, Jumat (1/11/2019).
Dengan banyaknya penyakit yang diderita para pedagang, kata dr Inda, pihaknya pun akan memberi perhatian lebih. Nantinya akan disiapkan penanganan khusus bagi pedagang. “Akan disiapkan antisipasi khususnya untuk para penderita Ispa, karena cukup berbahaya dan juga menular,” sambungnya.
Dalam pendataan jenis penyakit, sambung Inda, pihaknya juga langsung menghitung jumlah keseluruhan lingkup Kecamatan, bukan per Poli. Dengan ditambah dari keluhan para pedagang, tiga penyakit tersebut juga termasuk yang paling banyak dikeluhkan.
“Kita sudah langsung masukkan ke Kecamatan, jadi kalau jumlah pasti berapa yang berobat karena pegal linu di Poli saya enggak harus buka data dulu,” ujarnya.
Poli Pasar Induk Kramatjati disebut Inda hasil kerja sama lintas sektor guna memudahkan pedagang, pekerja pasar dan lainnya berobat. Hal itu dibentuk mengingat aktivitas di pasar melibatkan pedagang, sopir truk, kuli angkut, dengan beban kerja yang berat.
“Petugasnya dari Puskesmas Kecamatan, kita mendukung karena itu ranah kita. Rata-rata pasien yang datang per hari sekitar belasan orang,” tuturnya. (Ifand/win)