DYAH Roro Esti Widya Putri, B.A., M.Sc satu dari anggota DPR RI perode 2019-2024 dari kalangan milenial memiliki setumpuk pengalaman dan prestasi di luar negeri sebelum menjadi anggota legislatif. Dorongan yang begitu kuat untuk membangun negeri membuatnya banting stir kembali ke tanah air.
Setelah kembali dalam pelukan ibu pertiwi, Dyah Roro pun memilih membangun bangsa dan negara lewat jalur legislator menjadi politisi Partai Golkar. Esti ke Senayan, setelah Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 mengantongi suara maksimal di daerah pemilihan Jawa Timur X meliputi wilayah Gresik dan Lamongan. Hasil raihannya saat itu sebanyak 48.377 suara.
“Sebagai orang muda, saya kembali ke tanah air untuk membangun bangsa dan negara. Saya juga berharap orang muda lainnya bisa membangun
bangsa dan negara dengan profesinya msing-masing,” kata perempuan kelahiran, Jakarta, 25 Mei 1993 ini.
5 Negara
Dyah Roro menghabiskan sebagian besar masa kecilnya di 5 negara, yakni Indonesia, Amerika Serikat, Inggris, China dan Vietnam. Sebagai sosok yang berprestasi, Esti, demikian sapaan akrabnya, telah meraih gelar S1 dari University or Manchester, Inggris dengan Jurusan Ekonomi dan Sosiologi, kemudian meraih gelar Postgraduate Diploma dalam bidang Perubahan Sosial di kampus yang sama.
Meski memiliki pengalaman dan pendidikan yang memadai, namun untuk bekerja di Indonesia tidak semudah membalikkan tangan. Sebab, Esti sempat ditolak di berbagai perusahaan di Indonesia. Meski begitu, dia justru membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat.
“Saya dulu waktu balik ke Indonesia, pernah mengalami fase di mana saya tidak diterima di berbagai perusahaan. Dari pengalaman itu saya merasa lebih kreatif dengan membuka lapangan pekerjaan,” bebernya.
Meski pernah ditolak berkali-kali, tidak membuat semangatnya kendur, sebaliknya semakin menyala-nyala. “Jatuh karena ada beberapa penolakan, tetapi dari situlah saya bangkit karena sadar bahwa ternyata saya juga mempunyai kemampuan untuk menciptakan lapangan kerja. Bukan untuk diri saya sendiri tapi untuk orang yang banyak,” kenangnya.
Dunia Politik
Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya, seperti inilah dialami Esti. Sebab, jalur politik merupakan profesi sang ayah yakni Satya Widya Yudha juga politisi Partai Golkar yang merupakan mantan Anggota DPR dua periode. Sejak kecil, Esti selalu dilibatkan dalam dunia politik oleh sang ayah mulai dari turun ke jalan untuk menyerap aspirasi masyarakat hingga belajar bagaimana berkomunikasi dengan masyarakat luas.
“Banyak sekali yang saya pelajari dari beliau dan yang saya syukuri adalah karena beliau selalu mengikutsertakan anak-anaknya di dalam kegiatannya di dunia politik. Mulai dari menyerap aspirasi masyarakat sampai bagaimana cara berkomunikasi dengan masyarakat,” kata Esti.
Sangat jarang politisi muda yang telah S3, Esti lah salah satunya. Esti Juga sempat mengambil beberapa mata kuliah dari Harvard University melalui Program SummerSchool. Tidak lama kemudian Esti dibiayai negara melalui Beasiswa LPDP (LembagaPengelola Dana Pendidikan), salah satu beasiswa terkemuka di Indonesia, untuk melanjutkanstudi S2 di Imperial College London (kampus peringkat No. 8 terbailk di dunia) dengan jurusanMSc Kebijakan LingkunganSelain aktif dibidang akademisi, Esti juga aktif dibidang seni khususnya menyanyi.
“Siapapun kini bisa mendapakan bea siswa. Tidak saja anak politisi, anak wartawan, pedagang atau petani sekali pun bisa mendapatkan bea siswa, baik di dalam ngeri dan luar ngeri. Untuk itu, mari kaum milenial belajar dan belajar raihlah bea siswa,” harap politisi yang sempat memenangi ajang pencarian bakat ‘Manchester University’s Got Talent’ pada tahun 2015 dan di interview oleh radio BBC Manchester, Inggris ini bersemangat. (rizal/bi)