INDRAMAYU – Bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kertanegara II di Desa Kertanegara, Kecamatan Haurgeulis, Indramayu, Jawa Barat sudah cukup lama rusak. Para wali murid dan guru merasa khawatir kondisi bangunan sekolah saat ini, bisa membahayakan keselamatan murid dan guru yang tengah melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
Bangunan sekolah yang rusak itu kata salah seorang wali murid, Caya (47) disebabkan karena usia bangunan sekolah sudah relatif tua, dan belum tersentuh perbaikan. Padahal, sarana dan prasarana pendidikan itu merupakan faktor penunjang keberhasilan pendidikan.
“Dengan kondisi bangunan sekolah yang rusak, apalagi bisa disebut tak layak pakai itu, bukan hanya membuat murid dan guru merasa tidak nyaman belajar di ruang kelas tapi juga keselamatan mereka terancam,” ujarnya.
Dikatakan, ada empat ruang kelas di SDN Kertanegara II yang rusak dan kondisinya cukup memprihatinkan. Ruang kelas yang biasa digunakan belajar anak-anak dan guru itu sudah tak berplafon. Selain itu, penutup atap sekolah masih menggunakan asbes, sehingga dampaknya suhu udara di dalam ruang kelas terasa panas menyengat.
Tak hanya itu, tembok sekolah juga banyak yang terkelupas. Rupanya bangunan sekolah itu sudah cukup lama tak tersentuh perbaikan sehingga tembok sekolah rapuh, tersenggol sikut saja ambrol.
Salah seorang guru, Suryani, S.Pd yang setiap saat mengajar di salah satu ruang kelas yang rusak acapkali dihantui perasaan takut dan khawatir dengan kondisi bangunan sekolah yang sudah rusak. “Ya kami merasa khawatir terjadi apa-apa karena setiap hari berada di ruang kelas yang kondisinya sudah rusak dan membutuhkan perbaikan,” ujarnya.
Tenaga pengajar yang satu ini pernah mengalami kejadian yang tidak menyenangkan. Saat sedang konsentrasi memberikan materi pelajaran tiba-tiba ada bagian tembok sekolah yang ambrol.
“Saya kaget dan spontan menyuruh anak-anak yang ketika itu sedang belajar agar ke luar ruang kelas. Khawatir terjadi sesuatu yang membahayakan keselamatan mereka,” ujarnya.
Kepala SD Kertanegara II Junaah, S.Pd.SD menginginkan adanya perhatian Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu agar segera memperbaiki bangunan sekolah. Selain mengganggu kenyamanan juga mengancam keselamatan murid dan guru.
Begitupun, Ketua Komite Sekolah, Sumarno menyatakan sudah berupaya mengusulkan rehab empat ruang kelas yang rusak ke instansi berwewenang. “Namun sayangnya usulan rehab empat ruang kelas yang rusak itu sampai saat ini belum terealisasi,” katanya.
Sambil menunggu realisasi rehab empat ruang kelas yang rusak itu, Komite Sekolah bersama para wali murid berswadaya melengkapi sarana dan prasarana sekolah yang rusak.
“Kami berharap Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu segera merespon usulan perbaikan bangunan sekolah yang sudah cukup lama diajukan, demi keselamatan murid-murid dan guru yang tengah melakukan KBM,” kata Sumarno. (taryani/mb)