Thursday, 21 November 2019

4 Mesin Instalasi Pengolahan Air Laut Dibangun di Kepulauan Seribu

Rabu, 20 November 2019 — 16:27 WIB
Peresmian mesin IPA SWRO di Pulau Payung, Kepulauan Seribu disaksikan para pejabat instansi terkait. (deny)

Peresmian mesin IPA SWRO di Pulau Payung, Kepulauan Seribu disaksikan para pejabat instansi terkait. (deny)

JAKARTA – Penyediaan kebutuhan air bersih bagi warga Kepulauan Seribu terus ditingkatkan Pemerintah Provinsi DKI dengan membangun 4 mesin pengelolaan air laut Sea Water Reserve Osmosis (IPA SWRO) di tahun 2019.

Dengan demikian, warga pun diharapkan tidak lagi harus mengandalkan air sumur dalam memenuhi kebutuhan air bersih untuk sehari-harinya.

Direktur Utama Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya, Priyatno Bambang Hernowo mengatakan, pembangunan 4 mesin IPA SWRO di Kepulauan Seribu tersebut merupakan bentuk kolaborasi Dinas Sumber Daya Air (DSDA) dengan PAM Jaya dalam dalam penyediaan air bersih di DKI Jakarta.

“IPA SWRO ini dibangun Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta. Yang kemudian, pengelolaannya diserahkan kepada PAM Jaya berdasarkan Surat Penugasan dari Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 62 Tahun 2019,” ucapnya saat peresmian IPA SWRO di Pulau Payung, Kepulauan Seribu, Rabu (20/11/2019).

Untuk mesin instalasi pengolahan air bersih ini sendiri, jelas Priyatno, berkapasitas 0,25 liter per second (lps) dengan penduduk 199 jiwa dan jumlah pelanggan 49 sambungan.

Sementara itu, selain di Pulau Payung, ketiga mesin IPA SWRO yang telah terpasang di Kepulauan Seribu ada di Pulau Pramuka dengan kapasitas 3 lps, Pulau Panggang dengan kapasitas 2,5 lps serta di Pulau Kelapa Dua dengan kapasitas 0,25 lps.

Kepala Dinas SDA DKI, Juaini mengatakan anggaran pembangunan IPA SWRO diambil dari Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD) DKI. Pada 2019, DKI menggelontorkan Rp80 miliar untuk membangun air perpipaan di empat pulau, Kabupaten Kepulauan Seribu.

“Anggaran untuk 2020 sekitar Rp100 miliar. Biaya pembangunan IPA SWRO ini , berbeda di setiap pulaunya. Besaran biaya juga tergantung dari kapasitas IPA SWRO,” paparnya. Adapun kendala dalam pembangunan, ada pada pendistribusian perlengkapan. (deny/ys)