AGAKNYA Kades Darnoto, 62, dari Grobogan (Jateng) ini sedang jadi peselingkuh pemula. Ketemu janda Nurohma, 42, sebagai mitra tanding sudah nervous duluan. Celakanya dia juga punya riwayat penyakit jantung. Maka baru mau narik ring di dalam mobil, langsung mekungkung KO. Janda Nurohma pun jadi urusan.
Setiap orang punya bakat atau anleg masing-masing. Bila bakatnya pemburu wanita, baru satu putaran langsung kena. Tapi bagi yang tak berbakat, meski sudah melobi berulang kali tetap gagal juga ke atas ranjang. Begitu juga bagi praktisi perselingkuhan. Bagi yang berbakat gonta-ganti cewek hal biasa. Tapu untuk yang tak berbakat, baru sekali membawa wanita, belum apa-apa sudah klepeg-klepeg duluan.
Sebagai Kades di Kabupaten Grobogan, Darnoto sangat dihormati oleh segenap penduduknya. Kades memang profesi bergengsi untuk ukuran desa. Oleh karenanya Darnoto ketika menyandang jabatan itu selalu mencoba menjaga citra agar nampak selalu berwibawa penuh kharisma.
Tetapi sebagai lelaki normal, melihat barang kinclong tertarik juga. Setiap melihat janda Nurohma tetangga sendiri yang cukup cantik mempesona, dia segera ingat bahwa dirinya seorang Kepala Desa. “Kades itu harus jadi panutan, bukan malah mau ngajak mut-mutan,” begitu kata hati nuraninya.
Tapi setan tak pernah henti menggoda umat. Setiap Kades Darnoto menatap wajah mulus Nurohma, setan malah aktif jadi provokator. “Bagus, jangan takut-takut Bleh,” kata setan meniru kata-kata Tino Sidin guru menggambar di TVRI. Jantung Pak Kades pun berdegup, karena dia memang punya riwayat penyakit jantung, sehari-hari selalu kantongi pil Captopril.
Beberapa hari lalu Kades Darnoto hendak pergi ke Purodadi untuk sebuah urusan. Pas dia mengendarai mobilnya, di jalan ketemu janda Nurohma. Jantungnya langsung ser-serran. Untuk berbasa-basi ditanyakan hendak ke mana? Ternyata jawab Nurohma, hendak ke kota Purwodadi. “Ya sudah kalau begitu bareng saja,” Kata Pak Kades.
Mobil Honda itu terus melaju. Dengan pura-pura oper perseling, tangan Darnoto berulangkali menyentuh paha Nurohma. Ternyata wanita itu tak bereaksi menolak. Karena setan sudah berhasil mempengaruhi, Pak Kades jadi makin berani. Tangan makin geratakan ke mana-mana. Maka dia pun membatin, “kalau begini, namanya sudah bisa diajak berkoalisi harus ada eksekusi.”
Setibanya di kota Purwodadi Nurohma diajak muter-muter keliling kota, malah sempat beli obat kuat segala. Tapi sebagai peselingkuh pemula, rupanya Darnoto tak sabaran. Bukannya si janda diajak ke hotel, tapi malah niatnya dikencani dalam mobil saja. Kan murah meriah. Busyet, mau mesum masih ingat anggaran.
Tetap di mobil, di jalan yang sepi siang itu, Pak Kades mencoba berbuat tak senonoh. Tapi ternyata Nurohma melayani saja. Karena baru pemula, rupanya detak jantung Darnoto jadi tak terkontrol, lupa minum Captopril lagi. Maka belum sampai meraih apa yang hendak digapai tahu-tahu Darnoto klepek-klepek terjajar di kemudi.
Tentu saja Nurochma panik. Dia buru-buru minta pertolongan warga, tapi jiwa Darnoto sudah mekungkung tak tertolong. Polisi segera turun tangan, tak ada tanda-tanda penganiayan. Tapi dari bukti celana yang sudah dilepas dan ada obat kuat, ada dugaan Darnoto hendak berbuat mesum dalam mobil.
Mobil belum bergoyang, jiwa kadung melayang. (gunarso ts)