JAKARTA – Pemprov DKI Jakarta menggeber penataan kampung kumuh di sejumlah wilayah. Sedikitnya dianggarkan Rp25,5 miliar untuk pembangunannya. Rencana penataan tersebut tidak berkaitan dengan penyebutan Jakarta seperti “kampung” yang lontarkan Kementerian Dalam Negeri.
Rencana penataan kampung kumuh tersebut sudah dicanangkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada 2018. Anies menjadikan penataan kampung kumuh sebagai program prioritas hingga 2022.
Penataan kampung yang digagas Anies dengan konsep community action plan atau CAP. Salah satu wilayah yang rencananya masuk dalam rencana penataan kampung kumuh ini adalah Kampung Muka di Ancol Pademangan, Jakarta Utara.
“Ini sudah direncanakan cukup lama. Kita rencanakan penataan mulai 2020,” kata Anies.
Sedangkan menyangkut pernyataan Mendagri Tito Karnavian yang menyebut wilayah yang dibawahinya seperti ‘kampung’ jika dibandingkan dengan Shanghai, Anies tidak mempermasalahkan.
“Sesungguhnya, ini adalah pesan penting bagaimana transformasi sebuah negara itu terjadi, dikerjakan dengan konsisten selama beberapa dekade, dan sekarang mereka merasakan buahnya,” kata Anies.
Soal pernyataan Mendagri, kata Anies, memberikan gambaran transformasi yang terjadi di China selama empat dekade dibandingkan negara lain seperti Australia, Selandia Baru dan Indonesia.
“Jadi menurut saya, tidak usah dilepaskan konteks percakapannya. Konteks percakapannya adalah konteks percakapan tentang transformasi. Itu artinya juga PR bagi kita untuk mempercepat transformasi. Dan ini objektif saja,” ujarnya.
Sebelumnya, Mendagri Tito menyinggung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengenai penataan kota Jakarta yang semrawut. Bahkan, mantan Kapolri itu tak ragu menyebut Jakarta seperti kampung apabila disandingkan dengan kota-kota besar di China, salah satunya Shanghai. (john/yp)