DOKTER kandungan mestinya jangan lelaki. Akibatnya bisa terjadi malpraktek sebagaimana terjadi di Mojokerto, Jawa Timur. Pasien ABG 16 tahun diperkosanya di kamar praktek. Keruan saja orangtua melapor ke polisi. Ironisnya, sampai kini dokter 60 tahun itu, belum berhasil diperiksa, sehingga belum diketahui apa yang terjadi.

Kaum lelaki dalam usia 60 tahun ke atas, biasanya sudah mulai menurun dalam hal kebutuhan pemenuhan kebutuhan biologis. Tapi pada sosok-sosok tertentu, meski usia sudah mulai menua, semangatnya dalam urusan ranjang masih prima. Dia masih merasa rosa-rosa macam Mbah Marijan, siap berlaga kapan saja, tergantung siapa obyeknya.

Adalah dokter pria yang buka praktek swasta di Mojokerto. Dia adalah dokter spesialis kandungan. Pasiennya tak melulu yang berhubungan dengan bayi dalam kandungan.

Bukan orang hamil pun, asal dia punya tanda-tanda penyakit di seputar kandungan, akan diurus dokter ini. Tapi jangan salah, jika radio Anda rusak jangan pula dibawa ke bagian radiologi rumah sakit.

Beberapa hari lalu,ada ABG dibawa ke tempat praktek dokter ritu. Tak  jelas kenapa ABG itu dirujuk ke situ. Jika sedang mengandung, masak bocah segitu hamil, padahal belum bersuami. Kemungkinan besar memang ada kelaindan di dalam perutnya.

Sementara ibu menunggu di luar, gadis belia itu masuk ke kamar praktek si dokter sendirian. Tapi 10 menit kemudian si ABG keluar kamar praktek dengan langkah terseok-seok. Katanya habis diperkosa pak dokter. Sang ibu mencoba mencari penjelasan, tapi dokter yang bersangkutan sudah pergi entah ke mana.

Orangtua ABG itu segera melapor ke polisi. Tapi ketika dipanggil polisi, dokter juga tidak kunjung datang. Ini sama persis dengan pihak Rumah Sakit pemerintah tempat dokter bekerja sehari-hari. Dengan alasan sedang melakukan tindakan operasi, dia belum bisa diperiksa pihak menejemen Rumah Sakit.

Dokter misterius, tindakannya juga ora urus. (gunarso ts)