Thursday, 28 November 2019

Pet, Copet Copet!

Kamis, 28 November 2019 — 6:19 WIB
sentilan copet

NGGAK ada matinya! Dalam kondisi apapun juga, para penjahat kelas teri ini bisa beraksi dengan tenangnya.  Copet, itulah title yang disandang.

Mereka bergerak sendiri atau juga dengan kawan. Si kawan bertugas mengelabuhi korban dengan berbagai taktik, diajak bicara ngalor ngidul, atau disenggol, agar perhatian terpecah, atau bisa juga dengan nekad digertak, ditakuti ditempel, ditoding benda tajam, sementara kawan lainnya menggerayangi kantong, tas bawaan si korban.

Mereka beroperasi di bus kota, KA, dan angkutan umum lain, pada jam-jam sibuk. Biasanya penampilan mereka juga necis, bersih bahkan dengan asesoris kayak pegawai kantoran. Atau ada yang biasa-biasa saja, hanya berbekal selembar koran di tangan, bisa sukses melibas barang korban!

Saat ini pencopet sudah mulai hijrah ke bus bertiket, semacam TransJakarta, dan KA, yang untuk masuk ke haltenya saja harus sudah punya karcis. Jadi pencopet pun harus bermodal.

Tapi, kalau  mau gratis ya naiklah bus umum yang biasanya sopir dan keneknya sudah tahu kalau penumpangnya itu adalah penjahat, yang nggak mungkin dimintai ongkos.

Sebenanya tida sedikt aksi mereka kandas, ketahuan oleh korban dan penumpang lain. Kalau sudah ketahuan, maka tahu sendirilah akibatnya babak belur, berdarah-darah. Tapi nggak kapok-kapok juga, ya?

Buktinya masih saja ada lelaki pencopet yang menggerayangi tas penumpang busway. Hemm, adegan ini hanya boleh dilakukan oleh ahlinya, yakni para pencopet. Kalau nggak mau bonyok, jangan ditiru! (massoes)