Jika anda sedang membutuhkan situs poker online terbaik Indonesia 2025, silakan kontak kami di Nirwanapoker untuk mendapatkan link daftar dan login IDN Poker di situs agen resmi IDN Play terpercaya serta download aplikasi mobile untuk bermain di smartphone Android.

Salah satu kesalahan umum petaruh dalam bermain Toto Macau 4D di permainan togel web VIO88 adalah terlalu sering mengganti strategi. Padahal, konsistensi adalah salah satu kunci menuju kemenangan jangka panjang. Pilih satu metode, uji selama beberapa putaran, lalu evaluasi hasilnya. Situs penyedia data macau 4d bisa membantu Anda menyimpan dan membandingkan hasil prediksi dengan data keluaran resmi. Dengan begitu, Anda bisa mengetahui apakah strategi yang digunakan efektif atau perlu diubah.


Tuesday, 03 December 2019

PA 212: Ahok Sudah Jadi Komisaris Utama, Pulangkan Habib Rizieq 

Senin, 2 Desember 2019 — 12:31 WIB
Ketua Presidium Alumni 212, Slamet Maarif. (ikbal)

Ketua Presidium Alumni 212, Slamet Maarif. (ikbal)

JAKARTA – Pemerintah Indonesia dianggap menghalangi kepulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab melalui pembekalan. Ketua Presidium Alumni 212, Slamet Maarif mengatakan cekal terhadap Rizieq merupakan upaya pengasingan politik.

Dia mengatakan pemicunya adalah kasus penistaan agama yang menyeret eks Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok.

“Ini kan berkaitan dengan 2016 lalu,” ujarnya usai reuni 212 di Kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Senin (2/12/2019).

Slamet menilai dalam hal ini pemerintah Indonesia tidak memiliki itikad untuk menyelesaikan. Dia menyinggung soal Ahok yang justru diberi jabatan Komisaris Utama PT Pertamina, sedangkan Rizieq masih diasingkan. Menurutnya hal itu yang membuat politik di Indonesia belakangan ini tidak kondusif.

“Jadi saya pikir, yang harusnya diselesaikan, pemerintah sendiri yang nggak mau selesaikan. Ahoknya sudah selesai, tapi Habib Rizieqnya nggak diselesaikan. Ahok sudah jadi komisaris utama, ya pulangkan, hentikan pengasingan Rizieq. Bagaimana urusan politik ini nggak bisa kondisif kalau persoalannya nggak selesai-selesai,” jelasnya.

“Justru yamg membuat kondisi politik jadi nggak stabil, ya mereka yang nggak mau selesaikan persoalan,” imbuh Slamet. (ikbal/ys)