Situs toto adalah langkah pertama menuju petualangan yang tak terlupakan. Contohnya di pasaran togel Macau, para penjudi memasuki dunia yang penuh dengan kegembiraan dan kejutan. Dengan tekad yang kuat, mereka siap memutar otak untuk merumuskan prediksi berdasarkan angka keluaran data macau 4d beberapa bulan sebelumnya.

Pernah dengar situs judi poker online terpercaya dari IDNPLAY? Jika ya maka tidak salah lagi bahwa idnpoker adalah jawabannya. Situs ini juga menyediakan download APK terbaru dan link login alternatif untuk pemain di wilayah Indonesia dan benua Asia.

Tuesday, 03 December 2019

Ledakan di Monas, Kapolda: Hanya Granat Asap, Tidak Perlu Dibesar-besarkan

Selasa, 3 Desember 2019 — 11:12 WIB
Kapolda Metro Jaya, Irjen Gatot Eddy Pramono bersama Pangdam Jaya, Mayjen Eko Margiono saat jumpa pers terkait ledakan di Monas. (silaen)

Kapolda Metro Jaya, Irjen Gatot Eddy Pramono bersama Pangdam Jaya, Mayjen Eko Margiono saat jumpa pers terkait ledakan di Monas. (silaen)

JAKARTA – Pangdam Jaya Mayjen Eko Margiono menyampaikan ledakan granat asap di Monas yang menyebabkan dua anggota TNI terluka bukan hal yang luar biasa sehingga tidak perlu ada rasa ketakutan dari masyarakat.

“Sementara, dugaan ini adalah granat asap. Kami ingin sampaikan ini bukan satu hal yang luar biasa,” kata Eko saat menggelar konpers di Monas, didampingi Kapolda Metro Jaya, Irjen Gatot Eddy Pramono, Selasa (3/12/2019).

Selain itu, Eko mengimbau kepada seluruh pihak tidak menyebarkan foto dan video yang berkaitan dengan insiden ini. Pasalnya, saat ini dua korban masih hidup dan dirawat di RSPAD Gatot Soebroto.

“Saya mengimbau berkaitan foto korban jangan di-share, tidak ada gunanya. Kondisinya masih hidup, masih bisa duduk, bisa bicara,” ucap Eko.

Di tempat yang sama, Kapolda meminta kejadian ini tidak perlu dibesar-besarkan. Pihaknya, kini tengah menyelidiki asal muasal granat asap itu.

“Ini hanya granat asap, nggak perlu dibesar-besarkan. Kami akan dalami kenapa barang itu ada,” tegas Gatot.

Dia meminta agar masyarakat bersabar, karena pihaknya perlu waktu untuk menggali informasi dari para saksi terutama korban yang masih terbaring di RSPAD Gatot Soebroto. (yendhi/ys)