JAKARTA – Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto, mendorong produk UMKM ke pasar global ditengah terus melangitnya defisit neraca perdagangan nasional yang terakumulasi sepanjang Januari-November 2019 mencapai US$ 3,11 miliar atau hampir Rp 43,5 trilyun dengan kurs Rp 14.000/dolar AS.
“Produk UMKM Indonesia yang berkualitas dan beragam harus didorong terus agar menembus pasar global dan mampu bersaing dengan produk-produk negara lain,” ujarnya, didampingi Karohumas Olvy Andrianita, Kamis (26/12/2019).
“Pemanfaatan fasilitas Pusat Logistik Berikat e-commerce di Marunda Center membantu UMKM berorientasi ekspor melalui Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE).”
Kendati diakuinya baru 14% dari total 62 juta UMKM melakukan ekspor. Sedangkan target kontribusi ekspor UMKM pada 2024 mencapai 30 persen. Saat ini, seperti dicatat Menkop UMKM Teten Masduki, kontribusi ekspor usaha mikro dan UMKM sebesar 14,17 persen dan 60,34 persen dari total PDB nasional.
Badan Pusat Statistik mencatat akumulasi defisit perdagangan Januari-November 2019 yang US$ 3,11 miliar setara Rp 43,5 trilyun itu gegara angka ekspor & impor sama-sama melorot.
“Kondisi itu sudah kami ingatkan sejak dua bulan lalu bahwa ada tantangan sangat luar biasa sehingga perlu ekstra hati-hati karena ekonomi melambat. Perdagangan internasional melambat, permintaan turun,” ucapnya. (rinaldi/tri)