JAKARTA – Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengungkapkan, bagaimana tersangka AM mencatut nama seorang buruh bernama Abdul Rochim alias AR, atas surat-surat mobil Lamborghini miliknya.

Saat itu, AR hendak meminjam uang sebesar Rp700 ribu untuk pengobatan.  Tersangka bersama rekannya yang berinisial Y meminjamkan uang tersebut dengan syarat, AR memberikan kartu tanda penduduk (KTP) miliknya tersebut.

“Pada saat itu memang pemilik atas nama kendaraan tersebut (AR) butuh uang Rp 700 ribu untuk berobat. Kemudian dikasih uang Rp 700 ribu dan dipinjamkan KTP,” ujar Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (27/12/2019).

Namun saat itu, AR tak mengetahui KTP miliknya tersebut akan disalahgunakan oleh AM. Sehingga AR pun terkejut ketika mendapat surat dari Direktorat Jenderal (Dirjen) Pajak terkait pajak mobil Lamborghini milik AM.

“Pada tahun 2019 kemarin ada dari Dinas Perpajakan nasional itu datang menyurat kepada Abdul Rochim ini untuk segera menyelesaikan tunggakan pajak dari kendaraan B 27 AYR ini. Sementara Abdul Rochim sama sekali tidak memiliki kendaraan tersebut,” kata Yusri.

“Ini yang berhasil kita mintai keterangan yang bersangkutan kalau memang pada saat itu dipinjam KTPnya,” sambungnya.

Terkait pencatutan nama dalam surat-surat kendaraan tersebut, polisi pun menyerahkan persoalan itu ke Dirjen Pajak untuk menindaklanjuti.

Untuk diketahui, tersangka yang menodongkan senjata api terhadap dua pelajar di Kemang, AM, ternyata memalsukan nama dalam surat-surat mobil Lamborghini miliknya. Bahkan, ia mencatut nama seorang buruh atas surat-surat mobil miliknya.

“Iya benar (surat-suratnya atas nama seorang buruh berinisial AR),” ujar Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan Kompol Andi Sinjaya ketika dikonfirmasi, Kamis (26/12/2019).

Diduga, AM sengaja melalukan hal tersebut guna menghindari pajak. Sehingga ketika penagihan pajak, pajak yang ditagih negara itu tidak akan sampai ke rumahnnya. (firda/tri)