Saturday, 28 December 2019

Menyoal Pendidikan Non Formal

Sabtu, 28 Desember 2019 — 6:20 WIB

SERING dikatakan pendidikan adalah sepanjang masa, sejak manusia lahir hingga tutup usia. Itulah sebabnya pendidikan harus dimulai sejak usia dini, dikenal dengan Pendidikan Usia Dini ( PAUD) yang sudah merambah ke seluruh pelosok negeri.

Begitu pentingnya pendidikan usia dini, maka pemerintah pun memberi perhatian khusus dengan membentuk struktur kelembagaan yang disebut Direktorat Jenderal PAUD dan Pendidikan Masyarakat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tentu, tugas dan tanggung jawabnya adalah menangani, membina dan mengembangkan pendidikan usia dini dan pendidikan masyarakat.

Lembaga dunia pun sangat konsen terhadap pendidikan pra sekolah dan pendidikan masyarakat yang dikembangkan di Indonesia karena manfatnya bagi peningkatakan kuailitas hidup masyarakat, lebih luas masa depan bangsa dan negara.

Kita memahami, pembentukan karakter bangsa harus dimulai sejak usia dini. Sebut saja soal etika, sopan santun, bentuk kepedulian lingkungan, saling toleransi, menghargai orang yang lebih tua/orang lain, saling menyayangi dan saling berbagi.

Kita sepakat nilai – nilai luhur Pancasila ini akan lebih efektif ditanamkan kepada anak sejak usia dini.

Presiden Jokowi pun berkomitmen bahwa penanaman nilai ideologi Pancasila harus dilakukan sejak di bangku sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) atau pra TK. Yang kemudian harus terus dilanjutkan secara terus menerus di setiap tingkat pendidikan hingga universitas. Komitmen ini diungkapkan ketika debat capres keempat tentang cara menanamkan Pancasila kepada generasi muda tanpa melalui indoktrinasi.

Ini dapat dimaknai bahwa penalaran etika, moral, termasuki nilai – luhur yang terkandung dalam daasar negara kita perlu diajarkan, ditularkan dan dikembangkan kepada generasi muda sejak balita.

Jika kemudian pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan melakukan reorganisasi terhadap struktur kelembagaa, hendaknya tidak mengabaikan pembinaan PAUD. Struktur organisasi boleh dirombak, nama boleh diganti sesuai dengan kebutuhan era kekinian, tetapi pendidikan usia dini mutlak keberadaannya.

Begitu pun pendidikan masyarakat. Sebab, pendidikan tak harus ditempuh melalui jalur formal ( sekolahan yang berstruktur dan berjenjang), bisa juga  lewat jalur non formal. Lazimnya pendidikan non formal dilakukan oleh masyarakat seperti kursus, bimbingan belajar, kelompok belajar yang tujuannya melengkapi pendidikan formal. Tak sedikit pula pendidikan non formal bertujuan memberi pengetahuan atau keterampilan kepada mereka yang tidak tertampung atau tidak berkesempatan mengikuti pendidikan di jalur formal. (*).