Thursday, 05 December 2019

7 Rumah Mewah Tanpa IMB di Gempur Petugas

Kamis, 1 Agustus 2019 — 12:51 WIB
Tak ada IMB rumah mewah dibongkar petugas.(wandi)

Tak ada IMB rumah mewah dibongkar petugas.(wandi)

JAKARTA –  Sebanyak 7 unit dari 13 unit rumah mewah di Jalan Moh Kaffi 1, RT 07/05, Kelurahan Cipedak, Jagakarsa, diobrak-abrik petugas Satpol PP Jakarta Selatan.

Tindakan tegas ini dilakukan karena bangunan tersebut tanpa Ijin Mendirikan Bangunan (IMB).

Kasat Pol PP,  Jakarta Selatan,  Ujang Hermawan mengatakan,  pembongkaran bangunan yang melanggar tersebut merupakan rekomendasi dari Suku Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Pertanahan (Citata).

Pihaknya paksa melakukan karena pemilik tidak menghiraukan serangkaian peringatan yang diberikan oleh petugas.

“Ada tujuh rumah yang melanggar jarak bebas belakang selebar dua meter. Jadi yang kita bongkar bangunan bagian belakang yang melanggar. Tidakan ini kami lakukan sebagai wujud bahwa siapapun yang terbukti melanggar akan kami tindak tegas,” kata Ujang Hermawan.

Menurutnya,  sebenarnya sebelum dibongkar,  pemilik sudah diberikan toleransi waktu untuk membongkar sendiri.  Namun,  hingga batas waktu tidak juga dibongkar  makanya pihaknya melakukan bongkar paksa sesuai aturan yang berlaku.

Sementara itu,  Kepala Seksi Trantibum Satpol PP Jakarta Selatan Luasman Manihuruk menambahkan, tujuh unit rumah yang dibongkar diketahui belum memiliki IMB. Namun, pemilik berjanji akan memproses IMB-nya setelah dilakukan pembongkaran paksa.

“Menurut petugas PTSP, IMB bisa diproses namun harus ada ruang atau jarak bebas dua meter di bagian belakang,” kata Luasman Manihuruk.

 

Sedangkan Agus, perwakilan pemilik perumahan sekaligus pengembang mengaku, selama ini pihaknya memang sudah berusaha memproses IMB tujuh unit rumah tersebut. Namun, ia merasa dipimpong oleh petugas PTSP dan Suku Dinas Citata Jagakarsa dalam memproses IMB perumahan tersebut, sehingga pembangunan tetap berjalan.

“Saya sudah berusaha mengurus IMB-nya. Citata bilang harus ke PTSP, giliran saya tanya PTSP, saya malah disuruh menemui petugas Citata, saya jadi bingun,” keluh Agus. (wandi/tri)