TANGSEL – Secara resmi pemerintahan kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) telah meminta maaf kepada orang tua almarhumah Aurellia Qurratu Aini (16) yaitu Faried Abdurrahman dan Sri Wahyuningsih.
Aurellia meninggal dunia pada 1 Agustus lalu di rumah saat masa pelatihan pasukan pengibar bendera (Paskobraka).
“Permintaan maaf itu langsung disampaikan Wali Kota Airin Rachmi Diany kepada ke dua orang tua dan paman almarhumah Aurell, ” kata Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie, Selasa (13/8/2019).
Menurutnya, Ibu wali kota langsung menyampaikan permohonan maaf kepada kedua orang tua dan kepada paskibraka lain diminta untuk terus semangat berlatih.
“Kepada jajaran terkait yang menanggani pelatihan Paskibraka juga diminta untuk melakukan evaluasi serta perbaikan,” ujarnya.
Sekarang ini pihaknya menyerahkan ke pihak Polresta Tangsel untuk melakukan penyelidiki terhadap kasus tersebut.
“Kesimpulannya diserahkan kepada Kapolres, orang tua kita semua apresiasi apa yang dilakukan kepolisian yang mengambil langkah cepat,” ujarnya.
Wakil Wali Kota Benyamin Davnie, membantah bahwa pertemuan kali itu, sebagai upaya pemkot menjawab pernyataan KPAI yang disampaikan kemarin di kantor KPAI.
“Bukan masalah itu tapi ingin kita mendengar pendapat dan masukan dari semua pihak yang hadir,” tuturnya. (anton/tri)