JAKARTA – Untuk memastikan para pelajar memiliki kartu identas anak (KIA), Sudin Kependudukan dan Pencatata Sipil (Dukcapil), Jakarta Selatan, menggelar Bina Kependudukan (Biduk).
Kegiatan ini berlangsung di SDN 05, Jalan Pondok Jaya VI/1, Kelurahan Pela Mampang, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Rabu (14/8/2019).
Wakil Wali Kota, Jakarta Selatan Isnawa Adji, yang hadir pada kegiatan ini mengatakan Biduk ini merupakan dukungan dalam pelayanan serta pemenuhan setiap kebutuhan masyarakat, terhadap pembuatan berkas kependudukan di Jakarta Selatan. Salah satu sasaran adalah untuk memastikan seluruh anak di Jakarta Selatan memiliki kartu identitas anak.
“Kami mendukung segala upaya Sudin Dukcapil untuk memberikan kemudahan pelayanan administrasi kependudukan di wilayah Jakarta Selatan. Salah satunya kegiatan Biduk ini dengan sasaran para pelajar yang belum memiliki KIA. Kami berharap semoga dengan diberikannya kenyamanan pelayanan tertib administrasi ini, warga di Jakarta Selatan merasakan bahagia,” ujar Isnawa.
Sementara itu Kepala Sudin Dukcapil Jakarta Selatan Abdul Haris menambahkan, pada pelayanan ini selain menyisir pelajar yang belum memiliki KIA, biduk ini meliputi membuatan Surat Keterangan Domisili Sementara (SKDS), Akta Kelahiran dan Kematian, serta perekaman e-KTP bagi warga sekitar.
“Ini pelayanan biduk yang ke enam dan masih ada empat putaran lagi. Pada biduk ini kita mengerahkan 40 petugas. Kita berharap dengan layanan jemput bola ini, masyarakat dapat merasakan kenyamanan dan yakin bahwa pelayanan dukcapil tidak sulit dan gratis,” ujar Abdul Haris.
Kasudin Dukcapil juga menjelaskan, pada kegiatan ini pihaknya melayani ada sebanyak 646 orang. Jumlah tersebuta antara lain pendistribusian, 199 orang, permohonan, 107, akte lahir, 19, permohonan, 31akte, 4 akte kematianm dan sejumlah layanan lainnya.
Sedangkan Fatimah, 7 salah seorang pelajar mengaku dirinya memang belum memiliki KIA. Makanya dirinya senang adanya kegiatan ini dan ia pun langsung membuat kartu identitas anak.
“Memang sudah lama saya minta ke orang tua agar dibikinkan kartu identitas, tapi sampai saat ini belum terlaksana karena kedua orang tua saja sibuk. Makanya dengan adanya layanan ini saya tidak merepotkan orang tua lagi bikin KIA ke kelurahan,” terang Fatimah. (wandi/win)