SUDAH menjadi tradisi, anggota DPR maupun DPRD ketika purna tugas dapat kenang-kenangan berupa Pin emas. Kini menjadi polemik, perlukah cindera mata itu berupa emas, lebih-lebih DPR yang kinerjanya makin menurun. Ketimbang membebani anggaran negara atau Pemda, kasih saja yang murah meriah, berupa piagam dengan tinta emas berpigura.
Setelah menyelesaikan masa bakti selama 5 tahun, akhir September mendatang anggota DPR periode 2014-2019 mengakhiri masa tugasnya. Untuk DPRD lebih gasik lagi, akhir Agustus ini juga sudah purna tugas. Ada sebagian dari mereka yang terpilih kembali pada periode berikutnya, banyak juga yang terpaksa istirahat di rumah meski sudah keluar dana banyak untuk kampanye.
Mesti tak ada permen (peraturan menteri) dari Mendagri, sepertinya menjadi wajib Pin itu untuk yang purna tugas maupun mulai tugas. DPR biasanya terima berupa emas. Tapi karena suka hilang, Fadli Zon yang Wakil Ketua DPR itu mengganti dengan imitasi harga Rp 200.000,- Yanga asli disimpan, untuk ditempel pada baju cukup duplikatnya saja. Kalaupun hilang tidak nyesel.
Di DPRD Surakarta, awalnya mereka yang purna tugas akan dapat jam tangan seharga Rp 1,5 juta, tapi batal gara-gara tak ada payung hukumnya. Di DPRD Jabar tetap berupa emas untuk yang purna tugas, sedangkan yang mengawali tugas DPRD 2019-2014 hanya Pin kuningan plus jas seharga Rp 3,8 juta.
Paling jadi polemik adalah DPRD DKI Jakarta. Untuk yang mengawali masa bakti 2019-2024, bakal dapat Pin emas dengan total anggaram Rp 1,3 miliar untuk 106 anggota dewan. Dari 10 parpol yang lolos ke Kebon Sirih, hanya PSI saja yang menolak Pin emas tersebut, alasannya pemborosan anggaran.
Bagaimana dengan para mantan? Misalkan dapat emas pula, rasanya kok terlalu mewah. Soalnya, kinerjanya mengecewakan. Bayangkan, menyelesaikan 48 Perda sisa tahun 2018 saja, di tahun 2019 ini DPRD DKI hanya sanggup selesaikan 18 Perda. Paling ironis, untuk memili Wagub pengganti Sandiaga Uno tak kunjung beres.
Bagaimana dengan DPR pusat? Selain banyaknya yang jadi pasien KPK, masih banyak yang tugas bolos sidang, juga banyak tunggakan RUU. Maka jika dapat cinderamata Pin emas juga, kok terlalu mewah rasanya. Cukup diberi yang dari kuningan, atau malah piagam bertinta emas saja, lengkap dengan piguranya. Cakep itu! (gunarso ts)