DEPOK – Puluhan warung dan lapak pedagang kaki lima (PKL) di pinggir dan menjorok ke lahan Situ Sawangan, dibongkar paksa petugas satuan polisi pamong parja (Satpol PP) Kota Depok. Hal ini dilakukan, berkaitan berkaitan dengan proses normalisasi Situ Sawangan.
Para pedagang yang lapaknya kena bongkar, berharap disediakan lahan baru untuk mereka melanjutkan usahanya.
“Kami berharap sih ada solusi atau tempat baru sebagai penganti di kawasan Situ Sawangan yang akan di normalisasi dan ditata ulang,” ujar Ahmad, pedagang makanan dan minuman di pinggir Situ Sawangan, Kamis (21/11/2019).
Hampir semua pedagang menyadari kalau tempat usahanya selama ini memang menyalahi peraturan. Mereka pun tak berkeberatan jika lapaknya dibongkar petugas.
“Jadi, pedagang mah siap aja dibongkar apalagi kawasan Situ Sawangan bakal ditata ulang dan diperbaiki untuk tempat wisata warga yang selama ini sudah berlangsung, ” tutur bapak empat anak ini.
50 Warung dan Lapak
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Depok Dadan Ruswandi didamlingi Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) DPUPR, Denny Setiawan dan Kepala Bidang Transtibum Satpol PP Agus S, mengatakan pembongkaran ini sesuai prosedur dengan sebelumya melakukan sosialisasi dan surat peringatan sebanyak tiga kali.
“Ada sekitar 50 warung dan lapak serta beberapa keramba ikan yang harus dibongkar untuk kegiatan normalisasi serta penataan Situ Sawangan, ” ujarnya dan semua pedagang menyadari rencana pembongkaran tempat usaha selama ini.
Diakuinya, warung makan dan lapak PKL yang ada memang menambah kesan kumuh serta semrawut lingkungan sekitar, terlebih memakan jalur pejalan kaki atau jogging track serta sampai ke dalam areal Situ Sawangan.
Menurut Dadan Ruswandi, proyek normalisasi Situ Sawangan merupakan bantuan Propinsi DKI Jakarta totalnya senilai Rp 13,8 miliar untuk penurapan, penataan ulang, pengerukan lumpur dan lainnya. (anton/mb)