Thursday, 28 November 2019

Guru Juga Manusia

Rabu, 27 November 2019 — 8:49 WIB
sentilan guru2

KALAU kemarin para guru pada pakai seragam PGRI, karena memang bertepatan dengan Hari Guru Nasional. Bukan sekadar pakai seragam, tapi Bapak dan Ibu guru pada merayakannya dengan berbagai kegiatan. Dari jadi petugas upacara bendera,baris berbaris dan lomba. Bayangkan, ibu guru juga ikutan main fusal. Seru kan? Tentu saja ucapan selamat dari handaitaulan, para anak didik dan sejawat. Dapat kado juga kah? Mungkin.

Guru digugu dan tiru. Guru kencing berdiri, murid akan kencing berlari. Itu pepatah petitih. Artinya,apa yang dilakukan para pendidik ini akan diikuti, kalau baik akan lebih baik dan sebaliknya buruk akan lebih buruk.

Jika boleh membadingkan, guru di zaman dulu dengan zaman now, jelas sangat berbeda.Murid boleh dibilang sangat segan dengan sang guru. Tapi di zaman now, murid biasa saja menghadapi guru. Bahkan mereka bisa saling bercanda? Begitulah, seiring dengan perkembangan zaman, guru dan murid kayak nggak ada jarak, bisa menjadi kawan.

Tapi bagaimanapun, tugas guru ya sama. Dulu dan di zaman now sama, sama-sama mendidik. Dari  murid nggak tahu apa-apa, sampai mereka tahu. Guru harus mampu membentuk murid jadi pintar. Bukan sekadar tahu huruf abcd,angka satu dua tiga dan seterusnya. Tapi, anak didiknya mampu meraih dan mentransfer ilmu pengetahuan. Membangun manusia lengkap, rohani dan jasmani, demi bekal masa depan.

Memang berat tugas guru, ya. Mereka bukan saja punya tugas mendidik murid-muridnya, tapi juga mendidik dirinya sendiri. Guru juga manusia, yang punya beban pribadi dan keluarga, selain juga harus bertanggung jawab bagi anak didiknya.

Sepanjang masa guru masih. punya persoalan yang nggak ada habis-habisnya. Dari kehidupannya yang kembang kempis, sampai yang berkehidupan lumayan. Tapi,juga nggak semua, karena di daerah guru masih juga kurang perhatian, berbulan bulan nggak dapat honor. Syukur, sesusah apapun masih gigih. Mereka tetap punya dedikasi yang tinggi.

Belakangan malah banyak banget kasus yang menimpa para Oemar Bakrie ini. Guru dianiaya murid, guru terlibat cinta segi sekian. Anak murid yang jatuh cinta pada sang ibu guru sampai membabi buta? Guru yang selingkuh, bahkan ada guru wanita mengajak anak didiknya ngamar di hotel dan melakukan hubungan yang nggak senonoh?

Ya, tadi adalah pernak pernik kehidupan. Bahwa guru juga manusia. Guru juga bermanusiawi.Tapi, tadilah, seperti yang disebut sebelumnya, bahwa guru harus sadar bahwa dirinya adalah guru. Orang kalau sudah memilih jadi guru, maka harus siap, bahwa guru adalah selain mendidik, dia juga sebagai panutan.

Apa jadinya kalau guru bukan saja kencing berdiri, tapi berlari? (massoes)