Monday, 23 December 2019

Menata Wilayah, Zainal Andalkan Jurus Komunikasi

Senin, 23 Desember 2019 — 7:52 WIB
Sekertaris Kecamatan Koja, Zainal Nasution. (deny)

Sekertaris Kecamatan Koja, Zainal Nasution. (deny)

PENDEKATAN komunikasi dan persuasif menjadi ‘alat’ Sekertaris Kecamatan Koja, Zainal Nasution menata wilayahnya agar selalu tertib dan nyaman. Langkah tersebut, digunakannya mengingat apa yang telah diperbuat bisa  jauh lebih efektif ketimbang mengedepankan represif.

“Meski pun berakhir pada gesekan atau benturan. Namun hal tersebut tidak sebesar apa yang dilakukan, pada saat menggunakan pendekatan represif,” ujar Zainal, saat berbincang dengan Pos Kota, Minggu (22/12).

Dijelaskan mantan Kepala Satpol PP Kecamatan Tanjung Priok tersebut, pendekatan komunikasi dan persuasif  banyak  berhasil  saat penataan wilayah. Biasanya jurus ini tidak menimbulkan  gesekan.

Zainal mengatakan,  tindakannya mengedepankan sikap tersebut sangat sejalan dengan visi dan misi Gubernur  Anies Beswedan, untuk menjadikan Jakarta, ‘Bahagia Warganya, Maju Kotanya’.

“Di sisi lain, saya juga melihat penataan dengan cara – cara paksa  sudah tidak zaman lagi . Kuno, sudah ketinggalan dan tidak tepat digunakan di Jakarta. Apalagi di era  modern ini,” ujar bapak dengan tiga anak tersebut.

Zainal  mengaku cara itu  banyak berhasil saat masih menjadi bagian Satpol PP  Kecamatan Tanjung Priok.  “Bahkan pada saat di Tanjung Priok, kami  mendapat peringkat terbaik dan cepat dalam menangani laporan warga terkait adanya pelanggaran tibum di tingkat kota,” ujarnya.

Mendapat jabatan sebagai Sekertaris Camat (Sekcam) Koja, Zainal pun mengaku akan terus mengedepankan  komunikasi dan persuasif dalam upaya penataan wilayah Kecamatan Koja. “Pastinya ini akan terus saya terapkan ,” tegasnya.

SANGAT COCOK
Melihat karakter warganya wilayah Kecamatan Koja yang religius dan pluralisme, sambung Zainal, maka upaya pendekatan komunikasi dan persuasif dalam melakukan penataan lingkungan dinilai sangat cocok. .

“Maka kalau melihat karakter wilayah Koja ini, sudah sangat tepat pendekatan komunikasi dan persuasif kita lakukan,” jelasnya.

Diakui Zainal, dirinya menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada tahun 1995, dan dinas di Balaikota Pemprov  DKI Jakarta. Satu  tahun kemudian dirinya bergabung di Satpol PP. Karirnya pun, terus naik setelah dipindah ke Pemkot  Jakarta Utara.

“Bicara karir, saya  sendiri memang lebih lama di Satpol PP.  Tidak langsung  di wilayah, lebih dulu di provinsi kemudian baru di wilayah menjadi kepala seksi dan terakhir Kasat Pol PP  Kecamatan Tanjung Priok ,” paparnya.  (deny/st)