JAKARTA – Usai mencetak gol ketiga bagi Persebaya, di menit ke-43, ke gawang Perseru Badak Lampung, pemain muda Osvaldo Ardiles Haay (22) langsung berlari ke pinggir lapangan di kerumunan pemain pengganti yang merayakan gol. Dalam pertandingan di Stadion Sumpah Pemuda, Persebaya unggul 3-1 atas tuan rumah.
Osvaldo Hay lari kencang, setelah di pinggir lapangan di kerumunan itu mencari-cari sesuatu. Ternyat a mengambil selembar kertas, sejenak kemudian dibentangkan dengan kedua tangan ke atas dan lembaran kertas putih itu ternyata bertuliskan Say No to Racism (katakan tidak pada rasialis).
Luar biasa. Satu frase yang sangat mengena dengan kondisi sekarang, di tengah rusuh di Papua Barat, terkait kejadian di Surabaya dan Malang. Tulisan yang diangkat Osvaldo membawa pesan mendalam dan patut diacungi jempol, dia nyata-nyata anti sikap rasialis.
Pemuda kelahiran Jayapura, Papua, yang pernah memperkuat Timnas U-22 itu membuktikan, tak hanya memikirkan sepakbola tapi juga kondisi yang ada sekarang ini.
Nama Osvaldo Ardiles Haay mengingatkan nama besar pemain nasional Argentina sewaktu menjadi juara dunia pada 1978 di Piala Dunia yang digelar di negeri itu. Osvaldo Ardiles dikenal sebagai gelandang, sedangkan nama Haay, adalah orang tua dari Osvaldo Ardiles Haay.
Osvaldo juga menunjukkan sikapnya seperti yang diserukan oleh organisasi sepakbola dunia FIFA, tidak boleh ada rasialis di dunia sepakbola. Osvaldo kiranya sangat paham, sepakbola adalah olahraga yang harus mengetengahkan sportivitas, tanpa dibumbui rasialisme.
Ternyata, 4 jam sebelumnya, di akun Instagramnya, Osvaldo juga sudah menyerukan anti rasialisme. Bisa dilihat pada gambar yang dia pampang di akun instagram itu, ada gambar para pemain sepakbolaTanah Air, dan disematkan dua tulisan di atas dan di bawah.
Tulisan di bagian atas cukup singkat tapi luar biasa, Football for unity (sepakbola untuk kesatuan), dan di bagian bawah dua kata yang tegas, Stop Rasis.
Osvaldo, contoh di lapangan dan di luar lapangan, dia bakan menjadi pemain besar, dan pantas jadi teladan untuk kemanusiaan. Bravo Osvaldo Ardiles Haay. (win)