JAKARTA – Kehadiran pusat hiburan bioskop akan membantu meningkatkan kelancaran perekonomian masyarakat sekitarnya.
“Karena kehadiran bioskop dan datangnya masyarakat untuk hiburan menonton film memberi efek yang positif. Para pedagang kuliner, perparkiran dan usaha lainnya turut menikmati,” ujar ketua umum Gabungan Pengelola Bioskop Indonesia (GPBSI), H. Djonny Syafruddin, dalam sambutannya pada peresmian bioskop Dakota di pasar Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, kemarin.
Di sisi lain, bioskop Dakota, kata Djonny membuka lapangan pekerjaan bagi putra putri daerah. “Mulai dari bagian kebersihan, security, penjual tiket, penjaga pintu masuk, hingga level operator projektor dan manajerial. Sudah selayaknya apabila pemda setempat memberikan support dengan kehadiran bioskop Dakota,” lanjut Djonny yang juga dikenal sebagai pengusaha nasional di bidang perbioskopan dan Ketua Umum Gabungan Pengelola Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI).
Peresmian bioskop Dakota Rancaekek, Kabupaten Bandung, dihadiri oleh anggota DPRD, Kabupaten Bandung, Cecep Suhendar, Kapolsek Rancaekek, anggota Lembaga Sensor Film dan sejumlah penggiat film yang datang dari Jakarta.
Namun sayangnya, tidak ada pejabat setempat yang hadir. “Kesibukan mereka mungkin tak bisa hadir. Tapi, kami sudah pernah bertemu, ya istilahnya mohon izin kepada beliau,” lanjutnya.
Djonny Syafruddin juga memperkenalkan cucunya bernama Dakota, yang hadir bersama keluarga besar Djonny lainnya.”Ini bioskop ke empat yang memakai nama cucu saya, Dakota. Tiga lainnya ada di Sengkang, Cilacap dan Kroya. Sementara bioskop saya lainnya di luar nama Dakota ada di kota kota di pulau Sumatera dan kota lainnya. Sedang saya siapkan pembangunan bioskop di Bekasi, Jawa Barat, Payakumbuh, Sumatera Barat, dan di Lampung,” beber Djonny yang lebih 40 tahun berbisnis bioskop serta properti ini.
Manajer Utama Grup Bioskop Dakota, Feby, mengatakan di daerah masyarakat membutuhkan kehadiran bioskop. Karena menonton film merupakan salah satu hiburan yang selalu dinantikan oleh.masyarakat.
“Ini terbukti beberapa bioskop yang kami kelola menunjukkan tren positif meningkatnya minat masyarakat menonton film,” jelas Feby.
Dia berharap kepada produser film untuk terus meningkatkan kualitas film Indonesia. “Masyarakat daerah, di kecamatan dan kabupaten lebih suka menonton film nasional, dibandingkan dengan film asing,” jelasnya. Dia menunjukkan pengunjung film di dua studio pada hari perdana menayangkan film ‘Habibie Ainun 3’ dan ‘Star Wars’. Penonton lebih memilih film ‘Habibie Ainun’.
Bioskop Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, mempunyai empat studio masing masing dilengkapi dengan layar film, audio, ac, dan tempat duduk yang sama dengan bioskop bioskop yang ada di Jakarta.
“Fasilitas dan film yang ada diputar di bioskop Rancaekek ini sama dengan bioskop yang ada di Jakarta. Film film yang kami sajikan dan tayangkan terbaru, seperti film Starwars dan Habibie Ainun 3,” beber Feby.
Usai acara, tiket untuk penonton umum dibuka. Mojang-mojang geulis di gerai tiket melayani dengan senyum yang menawan.(ali/mb)