Tadi pagi, pukul 07:07 teng kan sudah tahu ya kisah cinta ilegal Handi-Ruliyah. Di sini loh: Suami Gemar Bicara Nyinyir Cuma Dibalas Dengan Karya.
Ternyata keduanya makin nekat, buntutnya bermasa depan pekat. Nah, ini sambungnya ya…
Lama-lama Handi jadi ketagihan, sehingga ingin memiliki Ruliyah seutuhnya. Istri Saeun itu tak keberatan, tapi jika masih ada suami mana mungkin. Jalan satu-satunya Saeun harus dibunuh.
“Semua nyinyiran suamiku akan kubalas dengan karya,” begitu kata Ruliyah, meski maknanya adalah: bunuh saja Saeun.
Ternyata Handi bersedia saja, tanpa peduli apa resikonya nanti. Maka saat Saeun tidur nyenyak kecapekan, langsung ditusuk pisau oleh Handi, tepat pada sumbernya.
Ya matilah pedagang es cendol. Ketika polisi datang. Rulian menyebut suaminya dibunuh seseorang.
Polisi tak semudah itu percaya. Penyelidikan pun dilakukan.
Akhirnya, tanpa menunggu lama seperti kasus Novel Baswedan, motif pembunuhan segera terungkap. Handi segera ditangkap. Begitu juga Ruliyah, teman sekongkolnya.
Dalam sidang di PN Aceh Utara keduanya dituntut mati oleh jaksa. Tapi akhirnya hamim menjatuhkan vonis seumur hidup untuk Handi. Ruliyah dihukum 20 tahun penjara.
Apes. Begini caranya, sampai mati Handi tak bisa menikahi Ruliyah. (gunarso ts)